Sebagian dari kita tentu setuju, 2020 bukan tahun yang mudah untuk dilalui. Pandemi global membawa beragam cerita dan rasa yang berkecamuk. Memaksa setiap manusia mencari cara untuk dapat bertahan dan terus berjalan, berkarya walau terkepung berbagai keterbatasan. Itu pula yang sedikit banyak turut dirasakan Afifah Yusuf. Tahun 2020 mengajarkan tentang banyak hal, sekaligus jadi saksi rekam jejaknya dalam bermusik. Usai membuka paruh awal tahun dengan single “RASI BINTANG” dan “BENUA BERBEDA”, serta dilanjutkan dengan single kolaborasi bersama Diskoria bertajuk “PELANGI CINTA”, kali ini Afifah Yusuf mempersembahkan “KETULUSAN ABADI” sebagai rilisan penutup karya bermusiknya untuk tahun 2020.
Bila pada single “PELANGI CINTA” ia mengajak para pendengar untuk bernostalgia dan berdansa bersama, kali ini nuansa berbeda dengan apik ia hadirkan dalam “KETULUSAN ABADI”. Mengusung perpaduan musik Pop, Folk, dan Easy Listening, “KETULUSAN ABADI” mengajak penikmat musik menyelami kompleksitas perasaan cinta dan mencintai. Cinta yang tidak melulu berisikan kisah-kisah indah. Cinta yang tidak melulu dipenuhi tawa atau perasaan berbunga-bunga. Akan tetapi, cinta yang disadari benar akan diuji berbagai rintangan dan membutuhkan pengorbanan untuk terus bertumbuh serta mendewasakan. Cinta yang bersandar pada pondasi kokoh ketulusan dan perasaan kasih tanpa syarat. Unconditional Love.
“Takdir cinta ini
Untuk kau yang termanis
Takkan pernah redup
Walau hati harus menangis
Percayalah, artikan cinta ini
Sebagai ketulusan abadi”
Menariknya, unconditional love yang coba dituturkan Afifah Yusuf dalam lagu ini tidak hanya berbatas pada perasaan cinta yang dimiliki dua insan manusia yang tengah memadu kasih. Sebagai pencipta, Afifah Yusuf justru memperluas horizon dalam memandang cinta itu sendiri, sebagaimana yang ia ungkapkan, “Perspektif dalam lagu ini sebenarnya tidak hanya terkotak-kotakkan pada satu perspektif saja. Perasaan cinta yang coba saya ceritakan dalam lagu ini lebih luas. Bisa cinta dalam artian hubungan romantis bersama pasangan, bisa cinta antara seorang ibu atau orangtua kepada anaknya, atau bisa kepada siapapun kamu merasa menyimpan perasaan yang mendalam. Namun, bagi saya pribadi sebagai penulis dan pencipta melodi lagu ini, ada dua rasa cinta yang paling lekat sebagai inspirasi, yaitu cinta dari seorang ibu kepada anaknya, dan cinta antara pasangan yang akan mengikat janji suci pernikahan.”
Proses kreatif pembuatan lagu ini dimulai pada Juli 2020 hingga akhirnya siap untuk diluncurkan pada akhir tahun 2020 ini. Perjalanan kreativitas lagu ini cukup sederhana, dimulai dari penulisan lirik dan penjahitan melodi oleh Afifah Yusuf sejak bulan Juli 2020, sampai pada akhirnya melibatkan beberapa pelaku kreatif musik yang hebat seperti Hezky Joe sebagai Arranger, dan materi dimatangkan melalui proses editing, mixing, mastering oleh Rio Ndul dan Anggi Anggoro. Sementara itu, pembuatan video musik merupakan kolaborasi antara Afifah Yusuf, Rieska Paramita dan Sebastian Gary Sangitan (Videographer), Jatidiri Ono (Photographer), Yogie Pratama (Wardrobe), Irfani Jelita (Stylist), Tama Pratama (MUA), Firda Jean (Hair Do), dan Fjori Marri (Hand Bouquet).
“Ketulusan Abadi merupakan lagu terakhir yang saya rilis di tahun 2020. Saya berharap lagu ini dapat menghibur dan menemani para pendengarnya melewati akhir tahun 2020. Semoga para pendengar bisa turut merasakan apa yang ingin saya sampaikan. Bahkan bisa bertukar cerita mengenai arti ketulusan abadi bagi masing-masing orang, juga arti cinta, dan perasaan bahagia. Secara momentum, perilisan ‘Ketulusan Abadi’ di akhir tahun menjadi pengingat bagi saya, dan saya harap bagi kita semua. Pengingat bahwa pada akhirnya, masing-masing dari kita dapat bertahan di masa pandemi sepanjang 2020 yang tidaklah mudah”, tutup Afifah Yusuf.