Tahun 2020 merupakan tahun tersedih umat manusia sedunia, banyak orang-orang yang merasakan kehilangan. Baik pekerjaan, kebahagiaan, hingga kehidupan. Akan tetapi musisi lokal berlomba-lomba untuk melanjutkan semangat akan berkarya di tahun ini.
Kami berusaha memberikan daftar album pilihan untuk followers setia kami setiap tahunnya. Dan inilah beberapa album lokal di tahun ini yang sangat menyita perhatian kami.
1. Sajama Cut – Godsigma
Album ini menurut kami sangat “sing along”-able dari album-album milik Sajama Cut sebelumnya. Dari keseluruhan di album ini bisa dikatakan 6-7 lagu bisa jadi anthem untuk orang-orang yang datang ke gig Sajama Cut.
Pemilihan diksi lirik yang orang harus buka kamus KBBI dan sebuah mesin pencarian itu adalah bukti kejeniusan dari seorang Marcel Thee.
Misal di lagu “A” ada lirik “puncak Helicon”. Disini pendengar akan mencari “Apa itu puncak Helicon?”. Lalu ada Nama “Sidney Poiter” di lagu “Rachmaninoff dan Semangkuk Mawar Hidangan Malam”, mungkin kalau orang biasa sulit akan mengetahui siapa itu “Sidney”?.
Tidak bisa dipungkiri sungguh edan album ini. Tak sabar pandemi berakhir, dan Godsigma berkumandang secara live hingga kuping terkilir.
2. Nadin Amizah – Selamat Ulang Tahun
Setelah beberapa single seperti “Sorai”, “Rumpang” akhirnya gadis muda belia ini merilis album perdananya. Sebagai “new comer”. Album debut ini menjadi karya penting bagi seorang Nadin Amizah dengan kisah-kisah personalnya yang relate untuk sebagian pendengarnya, bahkan juga bisa ke banyak orang.
Solois Wanita yang bergaya bak story-teller ini, menyanyikan lagunya dengan sangat ‘santun’ meskipun dalam liriknya terdapat kata yang berkonotasi negatif, yaitu ‘bajingan’. Nadin lagi-lagi mampu menyuguhkan lagu di albumnya dengan ciri khas story telling yang kuat.
Album ini dikemas secara matang seiring dengan pendewasaan usianya. Mungkin ini adalah kado dalam hidupnya yang beranjak dewasa. Sekali lagi “Selamat Ulang Tahun”.
3. Romantic Echoes – Persembahan Dari Masa Lalu
Projek yang mengejutkan dari Vokalis Pijar ini mengingatkan kami pada musik pop vintage yang dibawakan almarhum Chrisye. Ada nuansa pop lawas disini ditambah dengan nada-nada falset yang mencekik berpadu dengan musik fusion hingga psikedelik ala Tame Impala di era Innerspeaker.
Projek ini adalah wajah baru dari Seorang J. Alfredo sebagai Solois. Penulisan lirik tentang romansa cinta di album ini terkesan ego dia yang tak mungkin tertuang di lagu-lagu Pijar. Nada-nada minornya mengingatkan kami pada lagu-lagu milik Naif yang bernuansakan minor juga. Berkelas!
4. Goodnight Electric – Misteria
Album yang terkesan lebih dark dari 2 album sebelumnya ini sangat menyita perhatian. Masuknya Vincent, Hans, dan Priscilla menjadi hal yang unik dalam eksplorasi musik Goodnight Electric.
Munculnya single bertajuk “VCR” di tahun lalu menjadi ‘misteri’ bagi pendengar lawas Goodnight Electric. Menjadikan pertanyaan “Album Ketiganya seperti apa?”. Dan Album “Misteria” adalah jawaban bagaimana warna-warna baru yang ditawarkan oleh mereka.
Dunia baru berupa shoegaze dan psychedelic adalah dunia baru bagi Henry Foundation dan kawan kawan dalam bermusiknya. Segar!
5. FSTVLST – II
Banyak orang-orang di kerumunan bertanya-tanya kapan album ini rilis. Karena dari 2019 kampanye Farid Stevy dan kawan-kawan sangatlah masif. Ternyata di pertengahan tahun 2020 akhirnya rilis juga album berjudul “II” ini.
Kampanye dari band ini tentang #Nabung50ribu adalah kampanye yang patut diacungi jempol. Bagaimana sang band mengedukasi pendengarnya untuk memanage uang saku dan gaji mereka agar tabungan tersebut tersalurkan. Inilah bukti ‘simbiosis mutualisme’ bagi band dan pendengar.
Bisa dikatakan album “II” dan “Hits kitch” tidak jauh seperti halnya jarak Fstvlst dengan pendengarnya. Tidak banyak eksplorasi musik yang berubah. Akan tetapi Farid Stevy dan kawan- kawan memberikan bukti bahwa api yang dinyalakan tetap menyala. Ditunggu karya album ini dipentaskan. Gas!
6. Sal Priadi – Berhati
Bulan Februari adalah bulan penuh cinta. Seperti halnya album ini, nuansa tema cinta yang dihadirkan oleh Solois Pria asal Malang bernama Salmantyo Ashrizky Priadi (Sal Priadi).
Debut album yang dirilis di bulan Februari tahun 2020 ini merupakan tolak ukur bagaimana dia ‘hijrah’ dari Malang ke Ibukota. Sebelum album ini muncul, single-single sebelumnya sudah tertebak nuansa musiknya. Akan tetapi setelah “Berhati” muncul di permukaan, track kedua berjudul ” “1-2-CHA-CHA” adalah jawaban yang menarik, bagaimana campuran nuansa bossanova dengan calypso ini terkesan beda dengan lagu lain.
Kami rasa album yang dirilis di awal tahun ini masih relate untuk sekarang karena “Di luar hujan turun dengan deras.” ‘Nyalak’ terus, Sal!
7. Trigga Coca – 1/4 Life Crisis
Kabupaten Klaten di tahun ini sangat santer diberitakan, perihal ‘dinasti’ yang ada di kabupaten tersebut menjadi primadona headline di berita nasional. Seiring dengan primadonanya, ada Rapper asal Klaten yang menjadi primadona baru bagi kotanya, ya Trigga Coca namanya.
Album bertajuk “1/4 Life Crisis” perlu didengarkan dengan seksama. Tema anak umur ‘dua puluh lima tahunan’ sangat relate bagi seseorang dalam pencarian kehidupan yang baru di dunia ini.
Dari background hardcore yang menaunginya, Trigga Coca mampu menyuguhkan album Hiphop yang tidak sama dengan yang lain. Tambahan aroma-aroma hardcore dalam musik hiphop adalah warna musiknya. Album ini bagus, so Don’t be ‘Afraid’, TriCo!
8. BAPAK – Miasma Tahun Asu
Mungkin sebagian orang akan berkomentar “Ini album apaan sih?”. Mungkin juga akan melontarkan pendapatnya “Genrenya apa ini?” tetapi kami berpendapat bahwa ini menarik bagaimana hasil perpaduan dari: sludge, post-hardcore, progressive-rock, noise-rock, jazz, blues, & math-rock menjadi kesatuan yang utuh.
Pendapat bahwa batasan suatu genre adalah dobrakan mereka di album ini. Kata ‘Asu’ di tajuk albumnya merupakan gambaran yang pas untuk menggambarkan suasana tahun 2020 yang runyam. Pil pahit di tahun ini tergambar jelas di 9 tracks pada album ini.
Tinggal hitungan jam tahun 2020 usai, kebiasaan orang-orang untuk berselebrasi dengan membeli terompet mending gausa dilakukan. Karena suara terompet di bagian akhir lagu “An Angle at My Table I” sudah merepresentasikan selebrasi minor di tahun ini.
Semoga di tahun depan kita dapat bertemu dengan para ‘Angle’ Pria bernama BAPAK di panggung. Sekali lagi, 2020 memang Asu!
9. Mikha Angelo – Amateur
Lagi-lagi album debut. Mikha Angelo kali ini keluar dari zonanya. Dia mencoba menantang dirinya sendiri dengan album debut ini. Delapan lagu anyar tertuang di album ini.
Album bergenre pop ini terkesan mewah sekali. Walaupun bertajuk “Amateur” album ini tidak terasa amatir sama sekali. Banyak pesan yang mendalam tentang kehidupan, apalagi di tahun yang maha ngenes 2020. Dalam salah satu lagunya ada pesan yang menarik, yaitu “Dalam hidup sudah seharusnya ada masalah yang besar untuk dihadapi dan masalah itulah cara untuk kita berkembang”.
Album ini beberapa lagunya mengingatkan kami akan karya-karya Bon Iver. Maju terus Mikha. Run, Run, Run!
10. Gardika Gigih – Nostalghia
Bertajuk “Nostalghia” album ini mengajak kita akan nostalgia karya lawas Gigih di beberapa tahun yang lalu. Album ini terkesan album instrumental yang menenangkan serta mengharukan.
Lagu-lagu sountrack film pendek yang tertuang di album ini menjadi sebuah ‘credit title’ bagi Gigih dan beberapa film yang bekerjasama dengannya. Lagu-lagu di album ini cukup memberikan penenang untuk kesedihan yang mendalam di kala pandemi. Adem!
Nah, beberapa album lokal di atas bisa dijadikan referensi playlist kalian yang terlewat fren. Karena mempersingkat waktu kami pun memilih 10 album di atas, adapun tambahan album yang mungkin bisa jadi tambahan referensi playlist kalian, kami akan sebutkan dalam ‘honorable mentions’ berikut daftarnya:
• Jono Terbakar – Burayak
• Orchest Stanboel – Indonesiana
• EXHUMATION – Eleventh Formulae
• Horse Planet Police Department – Enter Music
• Irama Pantai Selatan – Dendang Samudra
Penulis : Faiz Adzkia
