Setelah sebelumnya meriis tiga lagu single, Gergasi Api merangkum ketiganya dalam maxi singles digital berjudul Trilogy. Maxi Singles ini berisikan lagu The Flames That We Shared, Red Knight, dan The Ashes That We Shared yang dirilis setiap bulannya dari Maret hingga Mei 2021 dan dirilis Anoa Records.
Ketiga lagu ini memang rangkaian trilogi yang diusung Gergasi Api, khususnya dari segi lirik. “Berpusar pada cinta yang dikemas dalam siklus abadi kematian dan kebangkitan yang menjadi narasi dalam perjalanan hidup kita sebagai manusia,” kata Alexandra J. Wuisan (Sieve) yang bertandem dengan Ekyno (Full of Hate, Plum) di band ini.
Ekyno sendiri menilai Trilogy sebagai momen penting untuk mengenal Gergasi Api sebagai sebuah band. “Di Trilogy, Gergasi Api sedang bereksplorasi dalam warna musik dan identitasnya,” katanya. Gergasi Api terpengaruh dari berbagai macam music yg didengar dari musik- musik thn 70 sampai sekarang, dari metal, post metal, industrial, electronic, shoegaze, goth, darkwave, rock, dan pop. Alexandra J. Wuisan sendiri dikenal memiliki range vokal yang khas dan unik, terinspirasi oleh tiga vokalis idolanya, Tori Amos, Stevie Nicks, dan Siouxsie.
Maxi singles ini sendiri hanya diriis di Storefront Club, sebuah retail digital lokal yang baru. Alasannya sederhana, Gergasi Api dan Anoa Records melihat inisiatif Storefront yang berangkat dari kolektif Noisewhore (dikenal menghadirkan acara musik band luar negeri yang menarik) memberikan opsi yang segar dan membantu band-band dari skena lokal.
Gergasi Api tak berhenti dengan Trilogy Maxi Singles. Bulan Juli nanti mereka akan merilis album mini split bersama Dreamcoaster, band indiepop/dreampop Inggris dari kota Brighton. Akan dirilis dalam bentuk kaset oleh Anoa Records.