Long Live the Crowdsurfer!

Search
Close this search box.

Menjelajahi Musik Masa Lampau dengan “Indonesiana” Milik Orchest Stamboel

Unit Indorock asal ibu kota, Orchest Stamboel, akhirnya merilis album penuh kedua bertajuk Indonesiana. Album ini menjadi amat istimewa bagi kelompok musik yang digawangi Herman Lawrence (vocal, guitar, mandolin), Adnan Nanda (vocal, guitar), Fauzi Sapulette (vocal, guitar, bodhran), Stanley Keppler (guitar, lira), Mohtar
Ziyat (trumpet, trombone), Pius Fernandez (bass, clapping), Bahig Arfaoui (piano, string, clapping),
Hossam Prekelezaj (perkusi), dan Edwin Harahap (drums).


“Album ini berisi lima nomor instrumental dan lima lagu berlirik, sesuatu yang belum pernah kami lakukan sebelumnya,” buka Adnan Nanda. Selain mengedepankan porsi gitar berkarakter reverb yang selama ini menjadi ciri khas band, Indonesiana juga menghadirkan larik-larik puitis
dalam lagu Terpana Darpana, Melankolia, dan Kelana. Dua lagu berlirik lainnya adalah C’mon Alula dan Pariram. Nama terakhir sempat menjadi single yang rilis pada pertengahan tahun 2020. Sedangkan lima nomor instrumental di album ini yaitu Silang Sengkarut, Aape Braun, Loops, Romantika Gondangdia, dan Al Aric.

“Secara keseluruhan, kami sangat menyukai semua materi yang ada di album ini karena merepresentasikan musik yang lebih dinamis, berwarna, sekaligus penuh romantika,” jelas Edwin Harahap. Ia menambahkan, hal istimewa lain adalah kolaborasi Orchest Stamboel dengan seniman Agan Harahap yang mengerjakan artwok dan foto-foto di album Indonesiana.

Buat yang suka musik retro 60’s bisa banget dengerin album ini fren. Sekarang segera meluncur ke digital musik streaming favorit kalian gih!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles