Setelah merilis mini album pertamanya “Parallel Universe” dengan format sebagai tape kaset, Darryl Wezy penyanyi dan juga penulis lagu asal Kota Jakarta ini kembali berkarya dengan mengeluarkan single barunya yang berjudul “Cherry Blossom” ditengah musim Pandemi.
Lagu “Cherry Blossom” ini sendiri menceritakan tentang pahit manisnya sebuah kenagan dan juga pengingkaran janji yang menciptakan sebuah kerentanan terbesar dalam menjalin sebuah hubungan percintaan sebagaimana diumpakan seperti pohon cherry blossom dikala musim semi. Dari segi musikalitas Derryl menyuguhkan pembaharuan dengan sentuhan pengaruh dari Ghibi Studio, Makoto Shinkai movie dan juga skema film jepang tahun 80 dan 90’an.
Derryl manampilkan dirinya yang sedang terbaring dengan latar lampu pijar dengan dikelilingi buku-buku manga kesukaanya, dengan membayangkan dirinya sedang memandang pohon cherry blosoom yang menekankan pada sebuah hubungan yang kuat untuk menuju kegiatan di musim semi.
Video music untuk single “Cherry Blosoom” direncakan akan mengambil tempat di Jepang sesuai dengan makna lagunya, namun harus mengalami penundaan dikarenakan keadaan yang masih tidak kondusif akibat Pandemi yang sedag terjadi, juga untuk rencana perilisan full album pada bulan April lalu juga harus ikut tertunda sampai waktu yang belum ditentukan.
Namun pandemi tidak bisa menghalangi Derryl untuk tetap melakukan perilisan secara digital untuk single terbarunya ini, sebelumnya ia juga pernah merilis single “Kemarau Terakhir” pada 2018 lalu yang mendapatkan sambutan baik oleh penikmat musiknya, tidak hanya di Indonesia pada debut album perdananya “Maze of Fear” yang juga menemukan pandengarnya sampai ke negara matahari terbit.