Long Live the Crowdsurfer!

Search
Close this search box.

“Satu-Satu”, dimana Alumni Mahasiswa dan Dosen PSTM Berkolaborasi Hasilkan Karya dimusim Pandemi

Hadirnya Pandemi Corona yang mewajibkan seseorang untuk #DiRumahAja dan melakukan segala sesuatunya dirumah atau #WorkFromHome membuat seseorang kehilangan hari-hari leluarsa mereka seperti biasanya,
bosan? ya tentu saja.


Tetapi pandemi corona tak membuat surut niat seseorang untuk berkarya, terbukti apa yang telah dikerjakan oleh Ika Pratiwi dan rekan-rekan seangkatannya semasa kuliah dulu, yaitu dari Alumni Mahasiswa Prodi Pendidikan Seni Tari dan Musik UM angkatan 2011 ini berhasil ‘pecah telur’ berupa karya yang bertajuk “SATU-SATU”, tak tanggung-tanggung, ditengah kebosanan WFH, mereka memanfaatkan teknologi yang ada untuk proses ‘temu kangen’ lewat karya yang memang sudah lama tak mereka rasakan.


“Ya karena memang kangen juga udah lama nggak ketemu dan berproses bareng, jadinya ketika ada satu orang yang menyulut api semangat, kenapa tidak, toh 5 tahun itu waktu yang lama, dulu kita sering bikin sesuatu dikampus, sekarang sudah kerja semua, eh..pas sibuk-sibuk kerja, sibuk ngantor, sibuk ngajar, malah disuru WFH, semacam dipaksa ‘nganggur’ gitu-lah gara-gara corona”.Terang Ika, yang akrab disapa Mendes itu.


Ika tak sendiri, langkah pertama sebagai kunci ia mengajak Fajar Sandy untuk urusan penataan musik, penulis lagu yang juga gitaris dari band KOS ATOS itu pada akhirnya yang bertanggung menjadi director dari project ini.


“Gampang-gampang susah lah, namanya juga jauh-jauhan, harus sabar, ini sudah 2 pekan dan baru kelar, Alhamdulillah masih diberikan semangat untuk bergerak dan berkarya”. Ucap Fajar Sandy.
Fajar Sandy mengaku kesulitan dalam project ini, walaupun secara karya hanya 3 menitan, namun proses menuju kesana hampir bisa dikatakan begitu sulit, project yang melibatkan 10 Instrument (alat musik), 5 Vokal utama, 4 Visual Tari, dan lebih dari 20 Video dalam 3 menit merupakan tantangan tersendiri untuk Fajar Sandy,

“Sebenarnya untuk proses pembuatan karyanya sendiri hampir sama seperti biasanya, hanya saja untuk eksekusi ini memang agak rumit, hasil audio mentah yang tidak sama, video yang tidak sama dan lain-lain, tapi project ini menurutku unik dan menarik, mahalnya ya disitu, pada prosesnya yang nggak biasa”, tutup Fajar Sandy.


Kemudian sebagai informasi tambahan, Ika Pratiwi dkk mengajak serta para dosen mereka dari PSTM UM Jurusan Seni Desain untuk ikut meramaikan kolaborasi WFH ini, karya yang diberi judul “Satu-Satu” ini bisa dinikmati secara audio dan juga visual melalui YouTube mulai 1 Mei 2020.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles