Pandemi gagal memadamkan semangat para musisi untuk melahirkan, merawat, lalu membesarkan karya mereka. Begitu yang dirasakan GIE, band asal Yogyakarta yang pada pandemi ini menolak tergolek tanpa daya dan tuna karya dengan merilis ulang lagu ‘Jarak’ secara digital. Perilisan ulang lagu dalam album penuh perdana “Kamar Malas” ini cukup spesial karena berkolaborasi dengan Dede Kumala, drummer BIP sebagai produser.
Nama Dede sebagai produser sekuat predikatnya saat jadi juru gebuk BIP. Dede memproduseri Ipang Lazuardi dalam lagu ‘Sahabat Kecil’ di film Laskar Pelangi dan ‘Vibrasi Bumi’ yang rilis baru-baru ini. Dede juga punya catatan bagus saat terlibat dalam pengerjaan beberapa lagu Sandy Canester dan sejumlah musisi Indonesia lainnya.
Kolaborasi ini jadi kali pertama bagi Wimar Yulius (vokal), Gatra Laringal (Gitar), Denny Sinjo (Bass), Abe (Drum), dan Kaka (Kibor) merilis single di bawah tangan dingin produser. Apalagi Dede sendiri salah satu referensi mereka.
“Mengerjakan musik bersama dengan seorang produser memberikan semangat yang berbeda buat kami apalagi Dede Kumala seseorang yang selama ini ada di balik musik yang menjadi referensi Gie,” kata Gatra.
Dalam ‘Jarak’ versi terbaru ini, pendengar disuguhkan nuansa berbeda dari rilisan lawas dalam album. Sound design plus nuansa akustik akan memberikan kepekaan berbeda ketika menyantap larik ‘Jangan takut akan jarak, ada saatnya ku kan menjemputmu…percayalah ini sementara’ yang kerap meruangkan koor saat diputar maupun live.
“Bang Dede punya gambaran yang menarik bahwa ‘Jarak’ akan terasa lebih indah bila dibuat versi akustiknya. Dia membawa suasana yang berbeda,” beber Gatra.
Gatra berharap produk kolaborasi ini dapat mewakili perasaan kawan-kawan pecinta musik dan pendengar Gie atas pandemi Covid-19 yang memaksa orang-orang untuk menjaga jarak. “Kami percaya ini (pandemi) sementara,” sambung Wimar.
Demo lagu ‘Jarak’ sendiri sebenarnya sudah diterima Dede Kumala sejak 2018. Kala itu Gatra berniat meminta saran selama pengerjaan Mixing-Mastering album “Kamar Malas”. Namun karena kesibukan masing-masing, baru tahun ini GIE dan Dede Kumala berkolaborasi. Pandemi tidak mengendurkan proses kolaborasi karena serupa larik lain dalam lagu ini, jarak bagi mereka tidak menakutkan. Teknologi menjembatani proses kolaborasi.
“Kami bertemu pertama kali beberapa waktu lalu saat saya mengisi konser musik di Yogyakarta. Pertama kali mendengar lagu ini saya langsung punya gambaran dan saat itu langsung saya sampaikan ke Gatra,” kenang Dede Kumala.