*Tulisan ini adalah bagian dari Curhat Musikal oleh Jono Terbakar yang terbit seminggu sekali setiap Jumat, insyaallah. Foto oleh Asyam Ashari @topiputih
Main musik sunnah, tapi sehat wajib.
Jono Terbakar kemarin didapuk menjadi headliner di booth Pop Hari Ini pada gelaran Cherrypop 2024. Asik banget acaranya, di lapangan rumput yang memunculkan perasaan ingin sliding tackle. Sembari membayangkan Bang Messi dan Ronaldinho lagi main kucing-kucingan bola disitu.
Saat sesi terapi digelar 2 hari, tidak sedikit yang mampir musisi. Keluhannya macem-macem, ada yang gara-gara naik gunung, kepelitek gara-gara moshing, dan lain-lain. Tapi ada satu hal yang saya notice. Pemain gitar dan bass punya pundak yang menarik untuk diamati.
Strap gitar dan bass biasanya membebani salah satu pundak saja. Apalagi bass, yang lebih berat bebannya daripada gitar, membuat bassist cenderung punya pundak kiri yang lebih turun. Ini bisa diperparah lagi dengan kebiasaan membawa tas selempang atau totebag yang hanya membebani salah satu sisi pundak.
Emang apa sih masalahnya? Kalau pundaknya miring salah satu, artinya tulang belakangnya terganggu. Bisa jadi ada jepitan atau ketidakpas-an di salah satu atau lebih ruas tulang belakang. Kalau dibiarkan terus menerus, keluhan seperti tangan kesemutan/mati rasa sampai dengan kepala pusing-pusing bisa jadi muncul.
Berlebihan ga sih pembahasannya sampai disini? Semoga kamu ga percaya dan meneruskan karir musikmu yang gitu-gitu aja. Semoga semuanya sehat. Sehat ada karena ada sakit.
Tulisan ini ditulis sambil mengingat-ingat nikmatnya terapi orang sambil dinyanyiin di panggung “Me…..nan….tang rasi bintang”. Klik sini kalo mau tau terapinya kek mana.
Pondok Cabe, 15 Agustus 2024
Jono Terbakar