Tak terasa perayaan Ngayogjazz sudah memasuki tahun keempat belas. Selama perjalanannya, Ngayogjazz telah berkembang bahkan melebihi harapan dari para penggagasnya. Ada banyak hal yang telah tercapai yang kemudian ingin dikembangkan lebih jauh lagi, terutama jika menyinggung soal tontonan bagi semua kalangan,
membentuk masyarakat pendukung produk seni, serta investasi kultural.
Namun untuk tahun ini akan sedikit berbeda dari pergelaran tahun-tahun sebelumnya. Terkait dengan kondisi terakhir darurat pandemi di Indonesia, tahun ini menjadi spesial karena akan menghadirkan Ngayogjazz dengan format yang berbeda: format daring. Penonton Ngayogjazz dapat menikmati seluruh rangkaian kegiatan Ngayogjazz 2020 mulai dari Lekasan (pra-acara) hingga acara utama melalui website www.ngayogjazz.com.
Ngayogjazz daring tentunya tidak sekadar livestreaming konser musik saja. Website Ngayogjazz akan menampilkan peta ilustrasi lokasi gelaran Ngayogjazz sehingga nantinya sedulur jazz dapat memilih dan mengakses panggung yang ingin disaksikan, dan berbagai informasi dan atraksi lainnya. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk menghadirkan suasana Ngayogjazz seperti yang dirasakan sedulur jazz.
Tagline “Ngejazz Tak Gentar”
Bukan Ngayogjazz namanya jika tidak menghadirkan ide-ide nyeleneh yang menjadi ciri khas dari tagline di setiap penyelenggaraannya. Untuk tahun 2020 ini Ngayogjazz memilih Ngejazz Tak Gentar yang terinspirasi dan plesetan dari lagu gubahan Cornel Simanjuntak yang berjudul “Maju Tak Gentar”. Ngayogjazz melalui musik terutama jazz, mengingatkan kembali agar masyarakat Indonesia bersatu dan bersama-sama bahu-membahu menyelesaikan tantangan yang ada saat ini. Tema ini juga dipilih sebagai upaya Ngayogjazz dalam menjawab dan menghadapi tantangannya untuk terus mencari cara agar tetap bisa jamming dengan sedulur jazz.
Tentang Dusun Karang Tanjung
Padukuhan Karang Tanjung, Pendowoharjo, Sleman, menjadi salah satu desa yang menyambut ajakan
Ngayogjazz saat survey di masa pandemi awal tahun ini. Karang Tanjung ini merupakan desa wisata berbasis kampung iklim dimana masyarakatnya memiliki kesadaran akan kelestarian lingkungan hidup, serta aktif dan tanggap dalam adaptasi terhadap perubahan iklim.
Banyak potensi budaya yang bisa dieksplorasi di sini diantaranya bregada, rampak mban, hadroh, dan beksan wanara. Selain itu, potensi UMKM pun berkembang pesat, seperti perajin pot dari sepet kelapa dan macam macam cemilan dari jamur. Belum lagi sejumlah homestay yang dikelola warga di desa ini. Karang Tanjung sendiri pun beberapa kali menjadi lokasi program KKN mahasiswa sekaligus live-in pelajar dari luar daerah.
Rangkaian Acara
Ngayogjazz 2020 akan terselenggara tanggal 19 – 21 November 2020 secara daring melalui www.ngayogjazz.com. Sebelumnya sejak bulan September 2020 telah diadakan agenda Lekasan (pra-acara) Ngayogjazz hasil kolaborasi dengan Jazz Mben Senen dan Komunitas Jazz Yogyakarta. Selain sebagai publikasi awal mengenai pelaksanaan Ngayogjazz, Lekasan Ngayogjazz bertujuan memberikan ruang bagi rekan-rekan komunitas agar tetap berkarya walaupun pandemi melanda. Lekasan juga menjadi ajang untuk tetap menjalin komunikasi dengan rekan-rekan komunitas di luar Yogyakarta, sekaligus semua yang pernah menjadi bagian dari kemeriahannya. Tanggal 19 November 2020 akan menjadi penutup dari rangkaian Lekasan sekaligus peluncuran website Ngayogjazz 2020.
Agenda lain yang spesial di Ngayogjazz 2020 adalah Sketsa Ngayogjazz, diputar 20 November 2020. Skesta Ngayogjazz merupakan visualisasi aktivitas komunitas jazz, suasana di Dusun Karang Tanjung, dan berbagai upaya yang dilakukan warga dusun dalam memelihara budaya tradisinya. Skesta Ngayogjazz juga akan menghadirkan cerita kreatif di balik panggung sekaligus suasana perayaan Ngayogjazz yang nantinya bisa diikuti dan dirasakan oleh para sedulur jazz.
Puncaknya adalah Konser Daring Ngayogjazz di tanggal 21 November 2020, disiarkan langsung dari Dusun Karang Tanjung, Desa Pendowoharjo, Ngaglik, Sleman. Perayaan Ngayogjazz 2020 akan menampilkan sejumlah musisi seperti: Idang Rasjidi, Ligro Trio, Nita Aartsen Quatro feat Rubem Farias & Made Wardana, Bonita & Adoy bersama Denny Dumbo dan Silir Wangi, Bintang Indrianto feat Sruti Respati & Eugen Bounty, Brayat Endah Laras, KuaEtnika, White Shoes & The Couples Company, Nationaal Jeugd Jazz Orkest and Ruben Rein (Belanda), MLD Jazz Project Season 4 dan tentu saja komunitas jazz se-Nusantara.