Pandemi yang mereda merupakan momentum bagi 20 Miles Marathon untuk memulai kembali proses kreatifnya. Suka tidak suka, pandemi telah membatasi banyak hal termasuk proses kreatif itu sendiri. Single “Little Escape” kemudian menjadi tanda dimulainya kembali pengolahan ide, eksperimentasi bermusik dan kerja kolektif dari band hybrid pop-punk yang digawangi oleh Mamat (Gitar+Vokal), Noval (Gitar), Agil (Bass+Vokal) dan Aga (Drum) ini.
Dok. Instagram
Konsep yang diusung dari single “Little Escape” adalah kerinduan terhadap aktivitas yang selama ini absen saat pandemi. Pada masa pandemi, kesempatan melepas kepenatan di alam bebas jadi sulit didapatkan. Konsep ini kemudian menjadi nyawa dari lirik yang dirangkai dalam single tersebut.
Atas dasar itu, adegan-adegan seperti camping, bernyanyi bersama mengelilingi api unggun, berenang dalam aliran sungai dan hiking menjadi visualisasi yang dihadirkan untuk menggambarkan kerinduan akan aktivitas luar ruangan. Adegan-adegan ini disusun sedemikian rupa untuk menceritakan upaya untuk “melarikan diri sejenak” dari kepenatan dan tekanan yang melingkupi rutinitas sehari-hari. Single “Little Escape” adalah ajakan refreshing, melakukan kalibrasi ulang atas keseimbangan hidup.
Dalam penggarapan music video clip “Little Escape”, 20 Miles Marathon mengajak beberapa pihak terlibat, baik di depan atau di belakang layar. Untuk video musik bisa langsung di klik disini
