Jalan Batas Kota (JBK) merilis album penuh perdana bertajuk“Dimensi”. Album berisi sembilan track dengan kobar Indie Rock akhir 90an itu dirilis ke banyak platform dengar digital di bawah bendera Jalan Batas Kota sendiri dan disebar luaskan melalui Netrilis.
“Dimensi” dipilih menjadi nama album karena keseluruhan makna dari isi tiap lagu dalam album ini tersimpul oleh lagu yang juga berjudul sama: ‘Dimensi’. Tentang bagaimana segalayang terjadi dalam tiap pengkaryaan ini berdasarkan kenyataan dalam kehidupan. Tiap orang punya peran di dimensinyamasing-masing.
Album ini dikerjakan selama lima tahun, waktu yang cukuplama karena dalam prosesnya kerap menemui banyak masalah besar. Sempat akan dirilis dalam bentuk mini album tetapiseiring berjalannya waktu banyak lagu yang direkam sehingga mengubah keputusan awal.
“Dimensi” direkam di banyak ruang yang disulap menjadi studio seperti kamar kos Ale (kibor, synth), Got Blues You Office, Kanawa Record, Polarity Audio, Inavoice Studio lalu ditatahbanyak kawan-kawan. Rezky Samudra duduk sebagai Executive Producer, Ale dan Kemal membantu dalam perekaman suara, Regina Gandes kolaborator vokal di lagu ‘Avocado’, dan Rifky Putra didapuk menjadi backing vokal.
Mereka juga dibantu Naufal Rasyid yang sudah mau direpoti dalam pemakaian drum setnya, Ian Anatha pemilik Polarity Studio, Gatra Laringal sebagai teman diskusi lirik lagu‘Terbunuh Merah Senja, Shera Armenia sebagai salah satupenulis lirik lagu ‘Avocado, lalu Mangku dan Very dari Inavoiceserta Arul Fortis yang menata sekaligus menyeleraskan suara.
“Kami menggarap album ini dengan banyak sekali kejadian menyenangkan dan mengesalkan. Album ini sempat selesai pada tahun 2019 tetapi ada force majeure, file album hilang dan kami tidak punya cadangan,” kata Krisna (vokal, gitar).
Namun, ada satu momen yang membuat semangat mereka kembali sehingga memulai dari nol membuat album. Akhirnya tanpa banyak fafifu album ini selesai dan siap dirilis dengan semangat baru dan versi terbaik. Krisna, Patra (lead gitar), Abass (Bass), Ale (Keys, synth), dan Andreas Zamzammi(Drum) menaruh banyak cerita personal ke tiap track lalu mengemasnya suka-suka sesuai dengan perasan pengalaman musik masing-masing.
“Yakin saja dulu yang penting kami hadir kembali sekaligus memberi tahu bahwa kami belum bubar,” tegas Patra.
Setelah album penuh, JBK rencananya akan menggelar konser tunggal dengan segala surprisenya, merch album, komik, dan tur pastinya. JBK juga akan membuat versi versi unik dalam tiap lagunya setelah album ini rilis.
JBK sendiri dibentuk 2017 tepat di hari kartini. Mereka mengusung genre Indie Rock atau Alternative Rock dengan sentuhan dirty sound dan New Wave serta lagu-lagu yang anthemic.