Long Live the Crowdsurfer!

Search
Close this search box.

Aiola Merilis Album “Aiolive Compilation Vol. I” dengan 12 Band Surabaya dan Bandung

Aiola merupakan sebuah pujasera kontemporer di Surabaya. Aiola sudah berdiri selama 13 tahun dan telah berkolaborasi dengan lebih dari 70 pedagang kaki lima (PKL) di Surabaya dan sekitarnya. Dalam perjalanannya, Aiola selalu menyelaraskan diri dengan berbagai komunitas kreatif, seni, musik, dan budaya. Sehingga, Aiola memiliki segmentasi yang sangat luas, mulai dari muda-mudi hingga keluarga. Salah satu bentuk ketertarikan Aiola dengan musik diwujudkan melalui program Aiolive. Adanya program Aiolive yang digagas oleh Aiola Group menjadi salah satu bentuk dukungan kepada musisi lokal Surabaya dan sekitarnya.

Aiolive telah mencapai volume 32 dan telah bekerja sama dengan lebih dari 40 musisi Surabaya dan sekitarnya. Banyak yang menanyakan, “Kenapa sih brand F&B harus bikin program musik-musikan gini?”. Unkle Jouw, selaku Direktur Operasional Aiola Group menyampaikan bahwa, Aiola ingin memberikan wadah kepada band-band di Surabaya yang baru bermunculan untuk unjuk gigi dan menunjukkan bahwa musik di Surabaya masih ada dan terus berkembang. Selain itu, musik juga dianggap dekat dengan dunia F&B karena banyak orang yang memilih untuk mendengarkan lagu sambil makan siang atau makan malam.

Menurut Unkle Jouw, nama kota Surabaya sudah jarang dilirik dikancah skena luar Surabaya karena dianggap minimnya pergerakan dalam beberapa tahun kebelakang, apalagi saat pandemi. Sebelum pandemi, Surabaya banyak bekerja sama dengan beberapa kota, seperti Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta. Namun, kerjasama tersebut telah lama vakum dikarenakan pandemi dan belum banyak band-band baru yang bermunculan.

Hal tersebut yang menjadi atensi Aiola, sehingga dalam 2 tahun terakhir ini Aiola aktif mengadakan event Aiolive setiap bulannya agar nama Surabaya kembali dilirik oleh kota-kota luar Surabaya dan dapat menghidupkan kembali Pop Culture di Surabaya. “Di Surabaya genrenya sendiri sudah bergeser, dari yang dulunya terkenal dengan band-band metal, sekarang ke rock dan hardcore, sehingga band-band pop di Surabaya ini kurang terekspos ke luar kota Surabaya” ujar Unkle Jouw.

Dengan melanjutkan semangat Aiolive tersebut, Aiola membuat album kompilasi yang berjudul “Aiolive Compilation Vol. I”. Album tersebut berkolaborasi dengan 12 band Surabaya dan Bandung yang dipilih dari penampil Aiolive sebelumnya. “Kami memilih 12 band tersebut karena dirasa dapat mewakili Pop Culture saat ini. Dari 12 band tersebut memiliki genre pop yang berbeda-beda, ada twee pop, dream pop, pop rock, synth pop, dark wave, dub, shoegaze, alternatif rock, pop electronica, emotive, dan lain-lain” ujar Unkle Jouw. Selain berkolaborasi dengan ke-12 band tersebut, Aiola juga berkolaborasi dengan seniman Ilham Nugroho aka TKS Lowskill dalam penggarapan artwork album kompilasi Aiolive Compilation Vol. I. Aiola memilih TKS Lowskill untuk menggarap artwork dari album kompilasi tersebut karena dianggap dapat merepresentasikan Surabaya pada saat ini. Selain itu, style dari Ilham yang tidak terbatas oleh objek-objek yang sifatnya umum juga memberikan daya tarik tersendiri. Unkle Jouw juga menyampaikan bahwa, dengan adanya album kompilasi ini diharapkan dapat menjadi media promosi dalam memperkenalkan kembali Pop Culture yang ada di Surabaya ke kotakota di luar Surabaya.

Album Aiolive Compilation Vol. I ini akan dirilis pada tanggal 6-7 September 2024, bertepatan dengan acara AIOFEST yang diselenggarakan oleh Aiola di AJBS Storage Hall, Surabaya. Selain penampilan dari 11 band yang terlibat dalam album Aiolive Compilation Vol. I, AIOFEST juga menghadirkan Polyester Embassy, Cherry Bombshell, Grrrl Gang, dan Efek Rumah Kaca untuk memeriahkan acara perilisan album tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles