Long Live the Crowdsurfer!

Search
Close this search box.

ALBUM DAN EP TERBAIK LOKAL 2016

image

Kurang dari beberapa jam lagi tahun 2016 akan segera ditutup, dan digantikan oleh tahun 2017 di hari Senin. Sebelum bergantinya tahun, alangkah baiknya kami memberikan rangking album dan EP terbaik di tahun ini. Mulai dari genre yang enak didengar dan familier di telinga hingga sedikit sulit untuk didengar oleh telinga. Mulai dari band yang sudah memiliki album banyak hingga yang baru merilis sebuah EP. Berikut adalah album dan EP lokal terbaik pilihan Info Gigs Klaten:

  1. Mondo Gascaro – Rajakelana

image

Setelah dinanti-nanti perihal albumnya, akhirnya di akhir tahun ini keluar juga album penuhnya. Kalau tahun lalu ada Efek Rumah Kaca dengan Sinestesia-nya, sekarang Mondo Gascaro.  Mereka sama-sama rilis di penghujung tahun. Walaupun saat ini belum ada album fisiknya, dan boxsetnya baru dalam tahap proses pembuatan, album ini sungguh memikat penggemar Sore dari “sisi lain”. Karena, Mondo sangatlah kenthel akan kesore-annya. Di dalam album ini, lagu-lagu yang berlirik bahasa Indonesia kalau didengarkan nuansanya seperti balik ke karya-karya Guruh Soekarno Putra dan Fariz RM bersama band fussion-jazznya “TRANSS”. Pada lagu “Dan Bila..” dan “Sanubari” sangatlah kenthel rasa 70s-nya. Secara keseluruhan, lagu yang paling sedep menurut saya, Sanubari.

2. Morfem — Dramaturgi Underground

image

Setelah terakhir kali merilis sebuah EP yang bernama “Sneakerfuzz” Morfem pun merilis album barunya yang berjudul Dramaturgi Underground. Album ini terkesan enak untuk sing-along sambil headbang ataupun stage-diving di gigs mereka. Sound dan distorsi tebal dan fuzzing abis ini bakal ngajak lo tidak malu-malu melakukan headbang di saat album ini diputer. Kepintaran Jimi Multazam menulis lirik lagu terlihat pada lagu “Roman Underground”, bagaimana dia mengambil sebuah drama percintaan anak indie pecinta gigs di dalam lagu ini, sungguh mahir! Secara keseluruhan, lagu yang paling saik menurut saya, Roman Underground.

3. Elephant Kind — City J

image

Setelah beberapa tahun belakang ini band yang terkenal dengan “mas-mas brewok” ini meluncurkan 2 EP yang terkesan bergenre “tropical-pop” nya. Akan tetapi di tahun ini mereka lebih menawarkan genre pop ditambah dengan sampler-sampler music yang sedikit electro ditambah lagi vocal Bam Mastro yang sungguh unik dan sulit untuk ditirukan. Kalau orang awam yang mendengarkan pertama kali bakal ngerasa ini bukan band Indonesia, dan menurut kacamata saya ini adalah “Coldplay-nya Indonesia”. Pembuatan lagu yang asik menurut saya ditambah gimmick di setiap lagunya, ada sedikit conversation seperti dalam film yang dimasukkan dalam lagunya, sangat menarik. Secara keseluruhan, lagu yang paling saik menurut saya, Love Aint for Rookies.

4. The Trees and The Wild — Zaman. Zaman

image

Sebuah penantian yang sangat lama untuk menunggu album penuh dari band ini muncul, 7 tahun telah berlalu dan akhirnya rilis juga. Ekspektasi akan folk-nya pun hangus akan rilisnya album ini. Tidak akan menemui lagu folk asik seperti “Fight For Future” ataupun “Irish Girl”. Transformasi genre dari folk menuju post-rock di album baru ini sangatlah signifikan. Setiap lagu penuh akan distorsi nggerus nya hingga lo merasakan lagu itu seperti heroine yang masuk di lubang telinga kalian, ajib. Seperti contohnya lagu “Empati Tamako”, di tiga per empat lagu ini lo seperti diajak mereka untuk memejamkan mata sambil sing along “Terang yang kau dambakan, hilanglah semua yang kau Tanya” ditambah kepala diajak untuk headbang kanan kiri. Secara keseluruhan, lagu yang paling nggerus menurut saya, Zaman, zaman.

5. Banda Neira — Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti

image
Berita tidak mengenakkan untuk didengar ketika mendengar mereka bubar di akhir tahun ini. Tetapi album ini sungguh dikenang oleh penikmat karya mereka, apalagi penggemar genre folk. Album ini lebih “gloomy” dibandingkan album sebelumnya. Permainan instrument yang super lama di setiap lagunya membuat pendengar sedikit terbawa oleh nuansa penghantar bobok di malam hari. Album yang lebih rame dibandingkan album sebelumnya, banyak tambahan instrument seperti piano, cello, violin, dan trompet. Beberapa musisi-musisi dari Jogja membantu album terbaru mereka ini. Album yang berdurasi 1 jam 30 menit 19 detik ini sangatlah syahdu dibandingkan album sebelumnya, walaupun kesannya sulit untuk ngajak penonton untuk sing along menyanyikan lagu-lagu di album ini.  Secara keseluruhan, lagu yang paling nggerus menurut saya, Langit dan Laut.

6. Indische Party — Analog

image

Setelah lepas di pasaran beberapa hari yang lalu album fisiknya, kuartet rock and roll asal ibukota ini sangatlah ditunggu album keduanya. Buat para penggemar rock and roll tahun 60an dialah jawabannya. Sepuluh tracknya sangatlah ampuh untuk mengobati penggemar The Rolling Stones versi lokal. Di album baru ini, mereka lebih mengeksplor sisi pop dari ke-rock and roll-annya. Seperti contohnya pada lagu “Khilaf”, “Babe You Got A Hold On Me Somehow”, “Have You Ever Cried”, “Ingin Dekatmu”, dan “Atlantis 2015”. Setengah dari albumnya sangatlah bernuansa pop dan ini menurut saya malah jadi sisi lain yang asik dari Indische Party, Easy Listening! Secara keseluruhan, lagu yang paling yoih menurut saya,“Have You Ever Cried”.

7. Senja Dalam Prosa — Fana

image

Pada tahun 2009-2010an dimana saya masih berseragam putih abu, genre emo/post-hardcore sangatlah menjadi santapan anak SMA di masa itu. Setelah seseorang itu mengalami fase  pendewasaan, biasanya orang tersebut lebih suka untuk mendengarkan lagu yang lebih easy listening daripada lagu-lagu yang sulit didengarkan liriknya oleh telinga (read: scream). Tetapi, beda rasanya mendengarkan keenam lagu di album ini. Lirik-lirik magis super puitis yang dituliskan oleh seorang bassistnya. Ditambah pengucapan lirik lagu yang lantang oleh vokalis dan menginterpretasikannya dengan baik. Pendengar dirasa terbawa oleh suasana hati yang tersayat-sayat bila mendengarkan album ini. Mulai dari delay-pedal nya yang asik ditambah petikan gitar yang kerasa post-rock nya dan tambahan lirik plus vokal yang oke, tak sungkan bila menobatkan album ini album emo/post-hardcore terbaik di tahun ini. Secara keseluruhan, lagu yang paling nggerus menurut saya, 2556 days.

8. Vira Talisa — Self Titled

image

Biduan wanita pendatang baru ini cukup mengejutkan para pemain perskenaan lokal. Bersama label Orange Cliff, wanita ini menelurkan 5 lagu di EP perdannya. Kelima-lima lagu tersebut sangatlah easy listening. Aroma folk yang ngepop dan sedikit jazzing di telinga membuat lo inget karya-karya dari Danilla. Keseluruhan lagunya sangat enak didengerin walaupun setiap lagunya berdurasi 2 menitan. Patut ditunggu sepak terjangnya wanita ini.  Secara keseluruhan, lagu yang paling ciamik menurut saya, Get Up, Get Down.

9. Bin Idris – Self Titled

image

Vokalis dari Sigmun ini mencoba untuk keluar dari comfort zone-nya. Di dalam album solonya ini, Haikal Azizi mencoba untuk menyajikan album yang folk dicampur dengan ke-psychedelic-an. Lagu peneman lo leyeh-leyeh kalo male mini ngingetin sama Rabu, Tigapagi dan Iwan Fals di zaman awal-awalnya beliau. Penulisan lirik unik sedikit jenaka tercontoh pada lagu “Jalan Bebas Hambatan”. Lagu ini cocok buat peneman lo liburan tahun baruan seperti ini. Rebahanable! Secara keseluruhan, lagu yang paling leyeh-leyehable menurut saya, Inside A Room.

10. Adhitia Sofyan — Silver Painted Radiance

image

Solois yang terkenal dengan lagu-lagu kamarnya ini mencoba meramaikan konten lagu di album baru ini. Tidak seperti album sebelumnya yang monoton dengan suara petikan gitar akustik saja. Di dalam Silver Painted Radiance ini, instrument tambahan menyelimuti di setiap lagunya. Secara keseluruhan, lagu yang paling slow-romance sentimentil menurut saya, Find Who You Are.

Faiz Adzkia Arsyad
(Seorang alumnus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang bergelut pada keilmuan tentang Hukum di kampusnya dan tak menyampingkan akan hobinya mengoleksi kaset dan meramaikan pengamatan tentang perskenaan musik lokal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles