Kota Depok bisa dibilang menjadi salah satu “gudang” band-band hardcore Indonesia. Sebuah tongkrongan di Juanda, Depok menjadi salah satu saksi kelahiran dari band hardcore, Spitrage. Diinisiasi oleh Shafa (Vokal), David (Bass), dan Iman (Gitar), Spitrage memulai debut dengan mengeluarkan single di album kompilasi “Hutang Akhir Tahun” pada Januari 2024 lalu. Selang beberapa waktu setelah meluncurkan lagu pertamanya, Spitrage kembali dengan single terbarunya berjudul “No More Retreat”.
“No More Retreat” ditulis sebagai bentuk kebangkitan dan perlawanan yang muncul setelah berkutat dalam keterpurukan dan kemarahan dengan masa lalu. Kesadaran akan hal yang tidak akan bisa diubah dari masa lalu justru dapat dijadikan sebagai “bahan bakar” abadi untuk melanjutkan kehidupan dan menjadikannya sebagai saksi suatu individu yang berubah-ubah.
Spitrage mengemas lagu terbarunya dengan penggabungan referensi antar member. “No More Retreat” disuntik dengan alunan metalcore, hardcore, dan sludge. Band-band yang mempengaruhi Spitrage sendiri antara lain adalah GEL, Buggin, Eyehategod, dan Converge. Penggabungan referensi band dan genre tersebut dapat didengar dalam permainan gitar yang simple namun tetap heavy, bass yang groovy, dan drum yang cepat.
“No More Retreat” juga berkolaborasi bersama dengan rekan-rekan musisi lainnya. Spitrage menggandeng Adtria Fachri (Vvhacrri) untuk mengisi vokal, Viko Vieraldo (Kinetik Records, Contemporary Art, Foxey) sebagai recording engineer, dan Samuel Wullur (Zeal) pada pengerjaan mixing & mastering. Single ini sudah bisa didengarkan di platform-platform musik pada 17 Juni 2024.