Long Live the Crowdsurfer!

Search
Close this search box.

Anomali Bali : Dive Collate


Mendapati sebuah band dengan musik dreampop/ shoegaze dari pulau Bali, sungguh hal yang ajaib. Di tengah belantara band-band rockabilly, stoner atau emo, Dive Collate seperti anomali yang menyenangkan untuk disimak. Kami mendapati band ini dari rekomendasi teman yang menyuruh untuk mendengarkan musik mereka.
Anoa Records akhirnya berhasil mengajak band ini menjadi roster terbaru, dan bersiap untuk merilis album mini mereka di pertengahan tahun 2019 ini. Dan di bulan Februari, Dive Collate merilis single perdana mereka dibawah Anoa Records, bertitel Choice dengan dua track, Choice dan Grey and Nice, melalui format digital di berbagai platform free music streaming.
Terbentuk awal 2018, Dive Collate adalah Pingkan Tumbelaka (main vocal, guitar rhythm), Putu Dedy Pradiska (Lead Guitar), Ida Bagus Aris Widiarsa (Back Vocal, Bass), dan Andreas Dimas (Drum). Mereka banyak dipengaruhi oleh referensi band seperti The Depreciation Guild, My Bloody Valentine, Slowdive, Whirr, Deafcult, atau Lush.
Karakter musik dari band-band tersebut membentuk kontur musik dari single Choice dan Grey and Nice. Reverb yang membungkus musik mereka, ketukan drum dan bassline yang menjaga tempo, plus lirik yang reflektif. Vokal Pingkan melekat dengan apik di antara berbagai instrumen yang mengisi lagu.

Rilisan single “Choice” dan “Grey And Nice” menjadi petualangan terbaru Dive Collate bersama Anoa Records. Hal yang ajaib dan seru dari Bali, dan Dive Collate punya suguhan musik yang tak membosankan. Pemanasan untuk rilisan fisik perdana mereka yang akan dirilis di tahun ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles