Long Live the Crowdsurfer!

Search
Close this search box.

“Berlapis” Album Berisi Keresahan-keresahan dari Soloensis

Grup pemuda dengan segala permasalahannya merasa butuh punya dalih (alasan) untuk
menjawab keresahannya. Setidaknya punya bahan berargumentasi dengan diri sendiri terhadap masalahnya, syukur syukur dalihnya bisa digunakan untuk berdamai dengan pribadinya sendiri atau setidaknya menang melawan “dirinya sendiri”. Ini 10 wujud yang kami anggap dalih itu tadi, berwujud musik, plus kalimat yang bersifat koheren (masih bisa disanggah dan saling berhubungan) bukan bersifat koresponden (berita padat). 10 wujud lagu yang dikemas dalam album bertajuk “Berlapis” buatan band bernama Soloensis.


Bersamaan dengan rilisnya album Berlapis, Soloensis ingin hanya sedikit bercerita tentang
isinya (selebihnya tentang album ini, silahkan tafsirkan atau tadaburkan menurut pengetahuan
masing-masing). Dari sudut musik, kami masih membawa nuansa yang energik, harmonisasi duet gitar yang lebih menonjol dari album sebelumnya, isian pukulan drum yang lebih variatif dengan bingkai petikan bass yang sederhana dan nada vokal yang lebih “bernyanyi” dari album sebelumnya..

Singkat kata, kami masih senang dengan nuansa musik rock yang harmonis. Begitu. Dari sudut lirik, seperti halnya penulis lagu lainnya, yang mencoba sekedar bercerita apa yang dirasakan dalam dirinya maupun sekelikingnya. Bukan tulisan sebuah kebenaran tentang fenomena kejadian atau keadaan. Lebih nikmatnya jika teman teman mendapati bahwa lirik yang dinyanyikan atau dituliskan dalam lagu lagu ini hanya lapisan lapisan opini saja, bukan berita padat yang 100% benar.


Mengapa kami hanya bisa sedikit memberi definisi tentang album ini? karena kami sangat perlu mendapat definisi juga dari para pendengar atau pecinta, alasan ini juga cara kami agar tidak jumawa alias besar diri, musisi yang sudah menghasilkan album tidak pantas di kultuskan, tidak 100% benarnya, ini hanya seperti curhat receh yang “dikonsep dan dikemas”. Karya yang sudah terwujud hanya sebagai pemicu saja seperti halnya konten yang masih sangat bisa digarap untuk banyak disiplin bentuk kesenian, semua boleh jadi bisa meneruskan karya ini menjadi output lain seperti illustrasi musik, atau bisa juga naskah cerita, boleh juga digubah menjadi buku oleh penulis, dll. Begitu, sampai bertemu dalam bentuk kreatifitas lain.

Semua potensi solusi sudah ada pada diri masing masing, hanya saja untuk mewujudkan sebuah solusi menjadi karya nyata itu memang membutuhkan energi lebih untuk berusaha,
semoga album Berlapis – Soloensis ini mampu menemani teman teman, mungkin bisa jadi
sebagai pemanas,penyemangat atau pembangkit energi untuk berproses mewujudkan solusi solusi yang masih menggumpal dalam pikiran, mari tandhang Gawe Kerja Keras di bidang
masing masing.


Sedikit Cerita Ya……..
Kami adalah si buta dalam cerita lama “si buta dan gajah”


Pernah mendengar cerita lama tentang beberapa orang buta dan gajah? singkat cerita ada beberapa orang buta yang samasekali belum pernah mengetahui seekor gajah, lalu sebuah kesempatan tiba, sehingga beberapa si buta itu berkesempatan untuk memegang seekor gajah, mereka masing masing memegang satu bagian saja dari tubuh gajah, lalu setelah itu sembari bergegas pulang mereka berdebat hebat tentang kebenaran wujud
gajah, si buta yang memegang ekor mengira bahwa gajah seperti tali, yang menyentuh perut mengatakan bahwa gajah seperti tembok besar yang kokoh, yang memegang belalai mengira
bahwa gajah seperti ular yang bisa melilit, yang mendapati gading mengira bahwa gajah keras
dan tajam seperti tombak, yang meraba kuping mengira bahwa gajah seperti kipas yang besar
dang bisa mengibaskan angin. Nah mendengar perdebatan beberapa si buta itu, seorang
pawang gajah hanya bisa menikmati, bahwa para buta itu tidak salah dan tidak juga benar, hanya saja mereka kurang utuh mengenali dan memahami, dan si pawang merasa beruntung bahwa dia berada dalam keadaan yang “lebih”.


Terkait dengan cerita ini, kami (soloensis) adalah si buta itu tadi, yang sedang dan terus
berusaha mencari “pawang”. Percayalah ! Hahahahaha… !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles