Martir. Hanya sebuah saksi dari sebuah perjuangan. Manakala kebebasan kedaulatan tak perlu di gunakan untuk menghakimi suatu golongan. Hanya seseorang yang mampu bersaksi atas perjuangan membela kebenaran yang berdaulat untuk kepentingan umum, bukan hal untuk mencari keuntungan pribadi dalam mencapai kasta tertingginya dengan kepalsuan.
Peringatan ini yang coba disampaikan kolektif Death Metal asal Boyolali, Diminish Perception. Lewat single baru mereka yang berjudul Martir, kwartet ngebut ini siap menampar mukamu.
Sebagai unit DeathMetal yang berasal dari ujung Kota Boyolali, tepatnya di Kemusu, mereka seolah tak patah arah untuk menunjukkan eksistensi skena bawah tanah di Boyolali. Konsistensinya pun ter-refleksikan lewat sebuah karya single yang diberi tajuk,“Martir”.Martir, sesuai namanya berasal dari Martyr yang berarti “SAKSI”.
“Dari berbagai kejadian yang sedang gencar saat ini, saya menuliskan lirik ini dengan kodisibengsa yang sedang genting akan kebenaran yang ada, mencari celah untuk menumbangkan pemimpin yang tidak di kehendaki serta menolak kebijakan-kebijakan yang di buat demi pemuasan dari satu golongan dengan seruan, “Diskriminalisasi, penistaan, serta seruan tidak becusan dalam memimpin”, Ujar Ega menambahkan.
Sejak dibentuk dari tahun 2012, mereka seolah ingin menunjukkan sisi yang berbeda dari DeathMetal itu sendiri. Tumbuh, berkembangdan di tempat sebuah komunitas GPC Underground Kota Boyolali, membuat diri mereka semakin kokoh dalam mengarungi kerasnya dunia music bawah tanah di Jawa Tengah. Bagi yang mungkin tak asing dengan nama kami, memang benar bahwa sebenarnya Diminish Perception adalah sebuah plesetan nama dari judul lagu salah satu band Technical DeathMetal, Necrophagist – Diminish To be. Adapun prestasi yang pernah didapatkan oleh band yang di kemudi oleh Ega (Vocal), Bhima (Guitar), dan Bejoys (Drum),pada tanggal 8 agustus 2018 Diminish perception meluncurkan Album pertamanya bertajuk “MONARKI”.
Tak banyak grup musik di ranah Metal yang peduli dengan isu-isu sosial. Kejujuran mereka pantas untuk diapresiasi. Karena karya indah adalah karya yang jujur dan mengedukasi. Yang pantas digaris bawahi disini adalah mereka berbahaya. Mesin pembunuh dalam gempita perang geriliya. Jika kamu berharap kepalamu akan dikte dengan lirik-lirik tentang siksa neraka, iblis-iblis antah berantah, dajal dan sebagainya, mending jangan beli albumnya.