Kuintet post-metal asal Jakarta, Amerta, baru saja merilis single terbaru bertajuk “Hejira”, lagu perdana dari formasi terbaru mereka di mana kembali diproduseri oleh Ricky Siahaan dari Seringai.
Melalui formasi terbaru ini, Amerta bereksplorasi lebih jauh dalam proses kreatif ketika menggarap “Hejira”, sebab dapat dikatakan, ini adalah lagu pertama yang dibuat secara kolektif oleh kelima personel. “Semua punya keterlibatannya masing-masing,” ungkap pemain bass Anida Bajumi.
“Workshop dan brainstorming kami lakukan berkali-kali. Bagi saya pribadi, lagu ini sangat menyenangkan untuk dimainkan, terlebih lagi pada alur permainan bassnya. Seperti beberapa lagu Amerta lainnya, struktur ‘Hejira’ tidak ketebak dan memiliki elemen berbagai genre yang menginspirasi kami. Dari post-metal, post-hardcore, sampai post-punk.”
“Kami mencoba menitikberatkan fokus kami untuk membuat musik yang kohesif,” lanjut pemain synthesizer Lody Andrian. “Treatment kami terhadap vokal adalah sebagai instrumen, bukan hanya sebagai sarana untuk menyampaikan makna. Saat rekaman vokal ‘Hejira’, kami sampai harus mengosongkan bagian chorus karena ternyata lirik yang ditulis saat itu belum menemukan pelafalan yang kami rasa tepat. Jadi, Techa (Aurellia, vokalis – red) mengembangkan alternatif lirik lagi dan dicoba pada sesi rekaman berikutnya. Produser Ricky Siahaan menjadi audiens pertama kami sekaligus pengarah kreatif, baik secara estetika lirik atau penyampaiannya; apakah lirik tersebut perlu bersifat anthemic, pembawaannya yang ‘selengean’, atau penuh emosional. Di ‘Hejira’ ada ketiganya.”
Kehadiran dua personel teranyar, Techa dan Lody, menjadi sokongan yang segar sekaligus tepat guna bagi pengembangan musik Amerta. Bagi Anida, karakter vokal Techa begitu kuat, pun nalar Lody dalam bereksplorasi di area ambience yang luar biasa. Ditambah lagi, kehadiran Ricky sebagai produser yang mampu merangkum dan mendorong potensi-potensi Amerta.
“Ricky Siahaan sebagai produser selalu mendorong potensi kami dan memaksa kami to think outside of the box. Peran Ricky sangat penting terutama pada berbagai vokal di lagu Amerta,” kata Anida. “Menurut saya, Ricky itu punya intuisi dan sensitifitas yang dalam terhadap musik secara general,” ungkap gitaris Raja Panggabean melanjutkan. “Alhasil, membuat keputusannya selalu sangat bijak. Bagi Amerta, sosok Ricky begitu penting karena menjadi penengah yang proporsional terhadap ego masing-masing personel.”
Cover artwork dibantu oleh fotografer Adi Putra dan nantinya visualizer di Youtube akan digarap oleh Dena R. Prabandara.
Sejak berdiri pada 2017, Amerta telah merilis beberapa karya seperti single “Gehenna”, “Bleeker”, hingga “Chevron”. Untuk dua karya yang terakhir disebutkan, Amerta akan merekam ulangnya untuk dilibatkan ke album penuh perdana yang bersanding dengan “Hejira” dan lagu-lagu terbaru lainnya. Album tersebut akan dirilis dalam waktu dekat.