New Zealand singer/producer/multi-instrumentalist Fazerdaze (Nama asli: Amelia Murray) telah merilis single terbaru dengan instrumentasi yang adiktif dalam lagu “Flood Into” dan membuat lagu ini, yang sebelumnya hanya tersedia dalam format piringan hitam, dapat dinikmati semua orang.
“Flood Into” awalnya muncul dalam proyek musik pertama Fazerdaze setelah lima tahun – EP katartik yang berjudul “Break!” – out now via section1. Dengarkan di bawah:
Mengenai lagu ini, Amelia menyatakan “Flood into merupakan lagu tentang cinta yang dalam dan duka, juga tentang reklamasi diri saya sendiri setelah siklus yang melelahkan ini. Saya bercerita tentang energi saya sendiri datang tiba-tiba dan memberikan saya semangat lagi. Saya menulis Flood Into dalam antisipasi putus cinta. Lagu ini melambangkan melankolia dalam melepaskan seseorang yang saya cintai agar saya bisa berdiri dan berjalan sendiri lagi.”
Debut LP Fazerdaze berjudul “Morningside” yang dirilis tahun 2017 meluncurkan karir Amelia ke panggung global, dengan publikasi seperti Pitchfork dan Mojo memberikan ulasan yang positif. Hal ini juga diikuti dengan tur yang cukup panjang ke berbagai belahan dunia. Namun di balik ini semua, kehidupan Amelia tidak baik-baik saja. Kombinasi antara hubungan personal yang tidak sehat, perasaan dimana Amelia merasa tidak berhak akan kesuksesannya sendiri dan juga kelelahan mental yang berkepanjangan pada akhirnya berdampak pada output musikal Amelia; selama bertahun-tahun, Amelia tidak dapat menyelesaikan penulisan satu lagu-pun. Sampai akhirnya, Amelia dapat berkembang dan merebut kembali kemerdekaan individunya.
“Break!” diselesaikan dalam waktu lock down tiga bulan di Selandia Baru selama pandemi. Saat itu, Amelia merasakan pengalaman hidup seorang diri untuk pertama kalinya. Hal ini terjadi tepat setelah Amelia memutuskan untuk meninggalkan hubungannya setelah sembilan tahun. Dengan kondisi emosional ini, Amelia menulis EP “Break!” dengan visi reklamasi personal yang kuat. “Break!” menjadi rilisan yang vital bagi Amelia, yang menulis EP ini dalam masa pemulihannya sebagai manusia dan juga sebagai musisi.