Long Live the Crowdsurfer!

Search
Close this search box.

Frau Keluarkan Single Terbaru "Sembunyi"

screenshot_2017-11-27-19-46-49_1.jpg

“Sembunyi” adalah single pertama dari mini album ke-4 Frau, Tembus Pandang yang merupakan hasil kolaborasi dengan seniman Restu Ratnaningtyas.
Lagu ini ditulis oleh Frau berdasarkan salah satu lukisan Restu yang bertajuk Hide. Dalam interpretasinya, Frau bertutur bahwa sembunyi itu merupakan gumam gugup seseorang saat akan tampil di hadapan publik. Sebuah keadaan ketika pikiran-pikiran tak penting muncul atau kata-kata terbolak-balik hingga seluruh tubuh pun terpengaruh.

“Sembunyi” yang memiliki lirik lugas tanpa metafora ini kerap kali menjadi nomer pembuka pada beberapa penampilan Frau dalam dua tahun terakhir sejak pertama kali ditampilkan pada tanggal 3 April 2015, saat Frau dipertemukan dengan Restu Ratnaningtyas dalam konser rutin kolaborasi musk-senirupa bertajuk Lelagu di Kedai Kebun Forum.

Proses rekaman “Sembunyi” beserta tiga lagu lainnya dalam Tembus Pandang cukup berbeda dibandingkan proses rekaman Frau selama ini. Kali ini, untuk pertama kalinyaFrau merekam seluruh bagian piano di rumahnya melalui perangkat lunak VST yang kemudian ia bawa berkas rekamannya ke Kua Etnika Studio dimana Frau hanya merekam vokal saja. Dengan proses rekaman seperti itu, Frau lebih leluasa dalam memilih berbagai karakter suara pianonya yang dapat diselaraskan dengan kebutuhan setiap lagu.

Mini album Tembus Pandang telah dirilis dalam bentuk cakram padat dan didistribusikan oleh Sbatu Records, label rekaman yang dimiliki oleh Frau sendiri.

Frau Management
Adi Adriandi
Komplek Sabo Centre no 9 Sopalan
Maguwoharjo Sleman Yogyakarta 55282
T : +6281804270113
E : leilanifrau@gmail.com
W : www.jengfrau.id

 

Streaming Lagu  Sembunyi klik di sini

Frau – Sembunyi
lirik dan lagu oleh Leilani Hermiasih

Detak jantung belum-belum tak menentu
Kerah baju kemejaku mencekikku
Coba tegakkan berdiriku
Sengal-sengal nafas memburu
Namun tetap pasang senyumku
Titik peluh satu-satu pun meluruh
Telapakku basah kuyup, masuk saku
Selamat datang keresahan
Selamat kacau kedatangan
Jangan sampai tampak gugupku
Penatku terasa, penatku tercerna,
Ludah tersedak, lambung bergolak,
Seakan terkocak
Neuronku berbisik, neuronku menggelitik
Merengek lapar, suapi gula,
Cari udara
Detak jantung lamat-lamat pun teratur
Gelisahku dan pikirku mulai akur
Selamat pulang keresahan
Selamat kacau kepulangan
Jangan sampai tampak gugupku
Lepaskan semua gugup yang mengekangku
Dan biarlah tampak meski ku kan jatuh

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles