Umur 22 tahun bagi sebuah band tentunya bukan lagi saat untuk bermain-main. Bagaimana caranya menjaga idealisme supaya bisa berpacu dengan kebutuhan keluarga sampai ke kondisi badan yang tak begitu elastis lagi untuk mengikuti ritme tur yang seabreg. Dan tepat 1 Juni 2019 ini, Shaggydog mencapai angka 22.
Band yang album terakhirnya, Putra Nusantara dirilis 2016 lalu ini sudah kenyang mengalami masa pasang surut-nya bermain musik. Mulai dari menghibur acara kemerdekaan di sudut kampung Sayidan sampai mengguncang panggung sekelas SXSW di Amerika sudah mereka lakoni. Dengan jadwal panggung yang tidak pernah sepi, tampaknya mereka belum akan berhenti.
Merayakan ulang tahun kali ini, band yang digawangi oleh Heruwa, Richad, Raymond Bandizt, Lilik dan Yoyo’ ini kembali berbagi dengan sesama. Mereka mengagendakan buka bersama bersama warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan, Yogyakarta.
Kegiatan yang diselenggarakan pada hari Senin, 3 Juni 2019 ini juga akan menghadirkan KH. Miftah Maulana Habiburrahman (Gus Miftah), pengasuh Ponpes Ora Aji Tundan Jogjakarta untuk memimpin tausiah bagi warga binaan.
Kehidupan sehari-hari maupun lirik yang diusung Shaggydog selama ini tidak jauh dari problematika sosial kalangan bawah Indonesia. Bukan rahasia lagi bahwasanya lagu mereka juga banyak disukai oleh warga binaan karena kedekatan dengan pengalaman keseharian. Sebut saja lirik lagu Sayidan yang pernah diganti liriknya oleh para warga binaan untuk lebih bisa menggambarkan keseharian mereka didalam hotel prodeo.
Jadi bukan suatu hal yang mengagetkan jika grup musik yang berasal dari kampung Sayidan ini memutuskan untuk berbagi kebahagiaan dengan orang orang kurang beruntung ini. Selain berbuka bersama dan tausiah, rencana-nya para pelantun lagu
Ambilkan Gelas ini juga akan menghibur warga binaan dengan sesi akustik bersama lagu lagu gacoan mereka. Tidak lupa band bentukan dari warga binaan juga akan turut memeriahkan acara ini.
