Setelah sekian lama sejak “Memoar Dari Pelik Tour 2021” kami sudah mematangkan materi ini, dengan segala macam konsep yang tersusun mengacak dan bumbu-bumbu dramatis yang natural terjadi, itu menjadi sebuah proses pertumbuhan yang bisa dilihat pada hari ini.
“Kami melanjutkan narasi pada “Demo 2020” lalu, tentang bagaimana seseorang bisa bangkit dari stress yang dialami. Dan lagi-lagi tentang kehancuran dunia, negara yang tak mungkin lagi sesuai dengan ekspektasi pikiranmu hingga kapanpun itu semua tak luput bersandingan dengan cinta. Peran penting lingkungan sangat mendukung proses sembuhnya di esok hari. Maka berterima kasih lah kepada seluruh teman di mana pun kalian berada, Kalian sangat menguatkan!” Ungkap mereka.
I’m waiting here, for hide anytime. I’m being tired, to hold this shit. Hold my mentality, no one care. Merupakan potongan lirik dalam lagu “Solitude Consciousness” sudah mewakili itu semua.
Alif sebagai vokalis dan penulis lirik dalam lagu ini, mendalami betul peran yang disajikan, mulai dari semasa workshop di studio, recording, hingga pernah curi-curi dibawakan ketika menjalani “Intentional Distraction 2022” Ke Jawa Timur silam.
Dimotori oleh Dena yang bertanggung jawab atas aransemen gitar yang membuat setiap pattern pada lagunya lebih variatif dan punya gairah lebih dengan genre yang telah kami usung sejak awal, yaitu mengerucut pada Sub-Hardcore Punk.
“Gloath adalah salah satu band yang cukup mencuri perhatian saya dari New Wave of Bandung Hardcore. Tak lama mereka baru melepas single yang berjudul “Solitude Consciousness”. Masih dengan formula mereka, this one is a hard stomper! Dari hentak agresi yang monotonik, hingga perubahan dinamik yang diluar dugaan menjelang akhir lagu. Selain itu, secara produksi rekaman sepertinya Gloath pun menaikkan level permainannya. Direkomendasikan dan wajib disimak untuk kalian yang menggemari Warthog, Gag, Disorder dan sejenisnya.” -Pelorrian (Critical Issues)
