Long Live the Crowdsurfer!

Search
Close this search box.

Korekayu Luncurkan Album Digital

@korekayu_

SETELAH menuai apresiasi besar di album pertama yang dirilis secara fisik, band Pop Korekayu baru-baru ini melempar lagu-lagu mereka ke laman dengan berbayar digital. Sebanyak lima lagu di album “Retrorika Metropolitan” dilepas dan sudah bisa didengar langsung di laman seperti iTunes, Spotify, Google Play, Napster, hingga Rhapsody. Alfonsus Kriswandaru (gitar), Bondan Jiwandana (gitar), Lukas (gitar), Alvin Yudha (Drum), dan Bagas Raharjo Ranggen (Bass) berharap lagu-lagu mereka bisa meluas dan mendapat apresiasi yang sama dengan rilisan fisik mereka.

“Sekiranya karya kami tersebar luas dan dapat dinikmati orang banyak. Tanpa batasan geografis atau usia dan semua dapat membeli atau mendengarkan kapan saja,” harap Alfons, Selasa (25/4) kemarin.

Lima lagu yang dilempar ke platform digital adalah “Di Bawah Tangga”, “Jingga Senja dan Lalu Lalang Manusia”, “Sari”, “Anak Lelaki”, dan “Terus Bernyanyi”. Kelima lagu membawa semangat Pop 70-an manis dengan musik nyaman namun berkualitas dan berlirik puitis. Lima lagu ini juga diciptakan berdasar dari apa yang mereka lihat dan lalui setiap hari saat masih aktif kuliah di Sanata Dharma.

“Di Track ke-dua, ‘Di Bawah Tangga’ kami ciptakan pada tahun 2013 berdasarkan pengalaman Korekayu yang berawal dari jamming bersama di sebuah komunitas di bawah tangga kantin Realino, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Lagu ini bertempo cepat dari lagu lain, menggambarkan perasaan riang ketika berkumpul untuk menghilangkan penat dan bahagia dalam kebersamaan,” sambung Bondan.

Ada juga “Anak Lelaki” yang menggambarkan loper koran di sudut-sudut lampu merah di Yogyakarta. “Jingga Senja dan Lalu Lalang Manusia” meledak saat dilempar lantaran mewakili ungkapan penat pendengar musik ketika seharian bekerja lalu istirahat pada sore hari. “Sari” juga cukup mengejutkan di mana menjadi hits di sejumlah radio. Ada pengalaman unik tentang lagu yang berkisah tentang romansa cinta di bangku kuliah ini.

“Waktu itu saya mau potong rambut di salon. Pas mulai motong, Mbak Kpaster mengguman-guman lagu ‘Sari’. Pas aku iseng tanya,’ini lagu siapa Mbak’ dia jawab kalau lagunya Korekayu tapi enggak tahu siapa-siapa personelnya. Buat kami itu menyenangkan sekali,” kisah Alfons.

Baru satu pekan dilempar ke laman dengar digital, banyak yang sudah merespon positif karya band dengan personel ramah dan gila ini. Rockstar Studio contohnya. Studio musik sekaligus rekaman yang dipercaya menjadi tempat latihan band-band besar seperti Endank Soekamti itu mengajak Korekayu kolaborasi “Live Session” yang dilempar ke laman Youtube.”Kami membawakan single ‘Di Bawah Tangga’. Direkam oleh Mas Donney Wagna dan Mas Birowo Sulaksono serta videographer mas Vidikis. Tidak butuh waktu lama pengerjakan proyek ini, hasilnya sangat memuaskan,” lanjut Alvin.

 

Twitter: https://twitter.com/korekayu_

Instagram: https://www.instagram.com/korekayu_/

Soundcloud: https://soundcloud.com/user880143783

Youtube: https://www.youtube.com/channel/UC-OQad6SJe7wEXSjcRgCDmg

Website: http://korekayu.com/

korekayu.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles