The Glad, band Oi!/street punk dari Yogyakarta, Indonesia. The Glad lahir pada masa kejayaan punk/skinhead di akhir tahun 90an di Yogyakarta, Indonesia. Ada Band-band Oi!/punk seperti The Sardonik, Laga Bara, Captain Oi!, Bala Nusantara sangat aktif memeriahkan tongkrongan trotoar dan gigs punk/skinhead. Bisa dibilang The Glad adalah satu-satunya eksponen tersebut yang masih aktif hingga saat ini.
Eksistensi band ini tak bisa lepas dari andil “Hasbi dan Gondol”, dua skinhead kawakan yang selalu menjaga geliat pasang surut komunitas tersebut selama dua dekade. Kedekatan mereka dengan berbagai macam skena lintas generasi memungkinkan band ini tetap lestari meskipun hanya menerbitkan beberapa single sepanjang karirnya. Kekuatan sosial tersebut yang memberikan energi terbesar baik bagi The Glad maupun komunitasnya.
Oi! 3x sehari
Begitu sapaan khas The Glad di setiap perjumpaan baik itu di pentas musik maupun di aktivitas kehidupan sehari-hari. Sebuah sapaan asal kampung-kampung di pinggiran kota London yang seiring waktu populer di belahan dunia lain termasuk kampung-kampung di Jogja. The Glad secara alami mengadopsi gaya hidup Skinhead dan kelas pekerja di Inggris dengan gaya khas mereka sebagai kaum pekerja urban kota Jogja.
Hal tersebut tersirat dalam beberapa single mereka seperti; Anti Nganggur, Pesta Pora, dan Yes You!. Tak heran lagu-lagu tersebut mampu menyentil kalbu penggemar musik punk. The Glad mencerminkan subkultur interlokal yang dirundung keceriaan atas ketidakpastian hidup yang dilakoni dengan optimisme gembel.
Mini album ini melanjutkan kisah-kisah tersebut. Berisikan 4 lagu penggugah sanubari para pekerja, pelajar, dan penggangguran. Dalam lagu Anthem, The Glad menyerukan, “Hidup susah adalah nama tengah kita, keringat dan air mata adalah sahabat. Semua disini, bekerja atau tidak, mari kita sepakat: Mengakhiri kemiskinan”.
Keempat lagu tersebut mengajak kita untuk menjalani hidup bersama-sama demi kesejahteraan kolektif. Mini album ini diakhiri oleh sebuah lagu “Salam Harapan”, ciptaan komposer LEKRA Sudharnoto yang pernah dibawakan oleh Paduan Suara Dialita dan Cholil Mahmud. “Bagai gunung karang di tengah lautan, Tetap tegar didera gelombang, Lajulah laju, Perahu kita laju, Pastikan mencapai pantai cita”.
Mini Album The Glad bisa di dengarkan lewat Bandcamp Dugtrax Record