Long Live the Crowdsurfer!

Search
Close this search box.

Perjalanan Raski Menuju Jawadwipa Lewat Single Baru

Arti sebuah perjalanan tak harus berarti sebuah proses untuk menuju sebuah tujuan, sebuah perjalanan juga bisa berarti sebuah cara bersyukur atau sebuah prosesi untuk memohon berkah Tuhan dan semesta setelah menjalani sebuah proses pergumulan batin dan fisik yang panjang.

Raski merupakan perwujudan baru dari proyek musik Rasvan yang telah cukup lama eksis. Sebelum dengan Ferry dan Abink, bersama vokalis Aoki – dengan moniker Rasvan Aoki, telah menghasilkan satu album berjudul “Tyaga” yang dirilis 2018 oleh Demajors Records. RasvanAoki bahkan merilis satu single kolaborasi dengan Sisitipsi setahun kemudian.

Kolaborasi selanjutnya dengan vokalis Kikoo, menghasilkan dua single, “Can We Talk ?” dan “I’m Home”. Dirilis pada Desember 2020 oleh DoggyHouse Records, “Can We Talk ?” yang menampilkan kolaborasi dengan Alfred The Alien, masuk dalam nominasi AMI Awards, untuk kategori Ska, Reggae, Rocksteady dan Dub. Single kedua RasvanKikoo, “I’m Home”, dirilis di  tahun 2022 oleh R&R Records, dan menampilkan Peter, rapper asal Surabaya. Dirilisnya “I’m Home” merupakan akhir kerjasama Rasvan dan Kikoo.

Raski, sebuah grup musik yang tampil kembali dalam format baru setelah merilis single I’m Home di tahun 2022, yang melakukan sebuah perjalanan di pulau Jawa, sebagai perkenalan keluarga baru dan melakukan prosesi memohon berkah kepada semesta agar Raski dapat menjadi entitas musik yang mampu memberikan karya positif bagi masyarakat ke depannya.

Perjalanan bertajuk Journey To Java ini, adalah sebuah awal dari proses berkarya Raski akan diikuti dengan perilisan single,  dan  album di tahun depan. Kehadiran keluarga baru Abink sebagai vokalis dan Ferry memainkan keys membawa semangat baru bagi Raski. Masuknya Abink dan Ferry adalah energi baru dan  memberi warna emosional yang berbeda, yang mampu dinikmati di alam terbuka maupun dibalik dinding beton pencakar langit.

Eksistensi Raski merupakan sarana healing untuk jalan perlahan sejenak bagi pelaku dunia yang semakin cepat tak terkendali. Kondisi iklim kreatif dan atmosfer spiritual di Bali mendorong Raski untuk  giat memproduksi karya. Tapi mereka berinisiatif untuk melakukan sebuah perjalanan atau prosesi untuk memperkenalkan diri mereka. Raski beralasan, format baru akan membuat publik sedikit terkejut, dikarenakan Raski pernah memiliki format lama dan karya terdahulu yang sudah dikenal masyarakat. Tak hanya proses perkenalan, para personel Raski juga menjadikan perjalanan ini sebagai sebuah prosesi permohonan berkah sebelum Raski mengeluarkan rilisan single maupun album dalam format baru ini ke depannya. Sebuah proses yang mirip dengan upacara permohonan berkah dalam tradisi beberapa suku di Nusantara.

Raski akan melakukan perjalanan spiritual di pulau Jawa, dengan mengunjungi 5 kota di Jawa. Mengapa pulau Jawa. Ketiga personel Raski berasal dari Jawa. Journey To Java ini seakan menjadi perjalanan para personel Raski untuk pulang ke kampung halaman mereka, memohon doa restu dari keluarga agar perjalanan berkarya mereka bersama  selalu langgeng dan bisa memberi dampak positif.

Perjalanan di lima kota di Jawa akan menjadi perkenalan kepada publik bagaimana bentuk  format baru yang ada saat ini. Publik di Jawadwipa – sebutan Jawa di masa Klasik Nusantara . Perjalanan Raski ini mungkin bukanlah tur dalam pengertian yang jamak dilakukan musisi lain, tapi sebuah perjalanan untuk menikmati karya yang telah dan yang akan mereka hasilkan.

Journey To Java sejatinya adalah pemuasan batin Raski sebagai seniman atau musisi, dalam merayakan proses kreatif mereka selama ini, seraya memohon pangestu semesta di tanah Jawadwipa untuk kebaikan karya-karya Raski di masa mendatang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles