Ada kemungkinan besar yang bisa terjadi ketika kita terpapar dengan kebisingan kota, yaitu amarah yang tak terbendung. Namun, suara bising dari jalanan dan gambaran kemacetan justru berbuah karya bagi Skandal. Band independen asal Yogyakarta yang beraliran alternative pop, indie rock, dan pop rock ini menuangkannya dalam lagu berjudul “Racau”.
Lagu “Racau” bermula dari pengalaman pribadi gitaris/vokalis Skandal Robertus Febrian ketika terjebak kemacetan di jalan utama area Seturan, Yogyakarta. Ia sering menghibur diri dengan mengeluarkan bunyi berulang-ulang dan kata-kata absurd. Sebagai band yang tinggal di sebuah kota dengan aktivitas penduduk yang padat dan penuh kesibukan, mereka juga memaknai kata “racau” sebagai suara-suara kebisingan kota yang tiap hari didengar.
“Lagu ini berawal dari kegelisahan saya tentang kemacetan. Ya, mungkin enggak seberapa, tetapi cukup mengganggu mobilitas saat bepergian. Kegelisahan itu pun saya rekam di pocket notebook dengan beberapa akord gitar, lalu saya nyanyikan,” kata Robert.
Materi lagu sebenarnya sudah siap sejak pertengahan 2018, tetapi baru benar-benar diproduksi dan direkam pada awal 2019. Menurut band, tahun ini menjadi momen yang tepat untuk merilis single “Racau” karena mereka cukup lama tidak mengeluarkan rilisan baru sejak mini album pertama, Sugar (2017).
Demi semakin menyebarluaskan lagu, Skandal merilisnya dalam format digital. Langkah ini dianggap relevan pada era sekarang, ditambah lagi semakin banyaknya platform streaming musik digital yang mudah diakses oleh jamak orang.
“Bisa merilis ‘Racau’ adalah hal yang menyenangkan. Artinya, kami masih bisa lumayan produktif merilis karya baru di tengah-tengah kompromi bahwa band ini adalah band jarak jauh. Saya tinggal di Jakarta, sementara personel lainnya menetap di Yogyakarta. Saya pribadi juga sangat menyukai materi lagunya. Sekarang sepertinya menjadi lagu favorit saya untuk dimainkan secara langsung,” kata vokalis Yogha Prasiddhamukti.
Sedangkan gitaris Rheza Ibrahim menambahkan, “Pada lagu ini, saya mencoba untuk lebih menyederhanakan kembali penggunaan dan pemilihan warna sound gitar, tanpa racikan khusus dan setting yang njelimet. Saya melihat kedewasaan Skandal dalam lagu ini. Semoga bisa menjadi semangat dan energi baru bagi kami dalam berkarya.”
Dengan hadirnya “Racau”, band berharap orang lain juga menggemari lagu ini seperti yang dirasakan oleh para personel. Harapan lainnya, lebih banyak lagi orang yang mengetahui keberadaan Skandal dan mencari tahu karya-karya sebelumnya.
“Ini semacam lembaran baru bagi Skandal, baik secara musik maupun pola kerja band. Semoga “Racau” bisa menjadi gerbang pembuka untuk pengalaman dan kolaborasi yang baru lainnya,” ujar Argha Mahendra selaku drummer Skandal.
Lagu “Racau” akan dirilis oleh label independen asal Tangerang, Langen Srawa Records, pada 31 Mei 2019 secara digital. Tersedia serentak di Spotify, iTunes, JOOX, dan platform digital lainnya. Band juga akan memasukannya ke dalam situs Bandcamp milik Skandal.
Selain rilis dalam format digital, rencananya lagu “Racau” juga akan dirilis dalam format fisik berupa kaset dalam waktu dekat oleh label yang sama. Rilisan kaset tersebut merupakan rilisan split single dengan unit indie rock asal Bogor, Texpack.
Sebagai informasi, Langen Srawa Records juga merilis beberapa karya pada 2019, yaitu kaset single Sejuknya Mobil Bapakmu (The Rang-Rangs), 16 to 18 (High Therapy), Best Kept Secret (Beeswax, Social Circuit & Tapestry), dan I Am Ij Sin A (Humi Dumi). Daftar rilisan lainnya dapat dilihat di akun resmi Instagram @langensrawarecords.