Setelah membuka perjalanan di tahun 2023 dengan maxi-single Taruhan Dosa, kini dengan bangga The Kuda mempersembahkan Butakala, album penuh terbarunya yang berselang delapan tahun (!) semenjak Satu Aku Sejuta Kalian.
Mengintip lebih jauh, Butakala sebenarnya merupakan kumpulan dari materi baru serta materi lama The Kuda yang kini diperbaharui dari segi rekaman dan penyesuaian lainnya. Beberapa materi lama yang muncul kembali adalah “Balada Peperangan”, “Fastah”, hingga “Buitenzorg”, dilengkapi dengan materi baru seperti “Taruhan”, “Dosa”, dan juga “Syahwat”.
“Kami ingin mencoba kembali rekam ulang secara lebih baik dari segi kualitas rekaman dan mixing-nya, ditambah beberapa materi lagu baru yang semua dibuat secara spontan ketika rekaman,” sambut Adipati, vokalis The Kuda.
Kuartet Idam (gitar), Gilang ‘Ebel’ (bas), Ahong (drum), dan Adipati (vokal) kembali melanjutkan tradisi yang kerap mereka lakukan selama berada di dapur rekaman, yakni membiarkan semuanya mengalir begitu saja hingga berujung kepada terciptanya materi-materi baru secara mendadak.
“Tetap membuat materi sesuka kami walau agak lebih serius di album ini dalam proses penggarapannya, serius masih penuh canda tawa [tertawa],” lanjut Adipati.
Total, ada tiga belas trek yang disuguhkan oleh The Kuda dalam Butakala, turut melibatkan beberapa kolaborator seperti Bzen Madturo (The Rules/Wild Ant) di “Kentut”, Amenkcoy di “Balada Peperangan”, Nur Kamil (Kurss) sebagai vokal latar di “Karatan”, hingga Oki sebagai vokal latar (The Santoso) di “Taruhan”.
Selain nama-nama kolaborator di atas, sang kuartet juga dibantu oleh Rai Breh (Breh & The Bangsat) dalam pemilihan kosakata Bahasa Sunda lama sebagai judul album Butakala, serta Deni ‘Denol’ Noviandi sebagai operator rekaman dan mixing.
Album Butakala akan rilis terlebih dahulu dalam format digital bersama agordicords melalui berbagai layanan streaming mulai hari Minggu (09/07), disusul oleh format fisik yang tengah dipersiapkan.
