Setelah melalui rangkaian dua maxi-single di Simpul Tak Berdaya dan Jeruk Segar, akhirnya Swellow resmi merilis album penuh pertama yang diberi judul Katus.
Rilis pada Jumat (30/06) di bawah naungan agordicords, peristiwa kesialan yang kerap terjadi di kehidupan menjadi tema keseluruhan dari Katus. Penjudulan Katus sendiri berangkat dari plesetan “kaktus”, dipercaya fengshui membawa sial.
“Katus adalah perpanjangan dari lagu-lagu di EP Karet (2021), di mana bercerita tentang keseharian, fantasi, sampai perasaan terhadap pencapaian. Semua cerita tersebut ternyata tidak bisa lepas dari peristiwa kesialan,” pungkas Bayu Ramadhan Dwi Azni, sang vokalis.
Total ada 12 nomor yang masuk di dalam Katus, termasuk “Simpul”, “Tak Berdaya”, “Jeruk”, dan “Segar” yang lebih dulu rilis, ditemani dengan materi baru yang belum pernah dibawakan sebelumnya seperti “Penjelajah Waktu”, “Nyali”, “Serangga”, “Berkelana”, hingga “Penjara” yang memuat kolaborasi bersama Harlan Boer.
Bagi Andi ‘Idam’ Fauzi, gitaris Swellow, penggarapan Katus dilakukan jauh lebih serius dibandingkan dengan EP Karet yang rilis dua tahun silam. Ia pun melanjutkan, bahwa Katus cukup terpengaruh dari sound band-band alternatif Amerika dan Britania Raya era 90’s hingga 00’s.
“Referensi sound masih dipengaruhi band-band alternative era 90’s-00’s Amerika dan Britania Raya; macam Kitchens of Distinction, Ride, Sonic Youth, hingga GBV. Masih jadi high-rotation di playlist gue selama pengerjaan album,” lanjutnya.
Proses produksi Katus dibantu oleh beberapa nama, yakni Haryo Widi Adhikaputra (TaRRkam, The Upstairs, KDG Studio) sebagai engineer rekaman sekaligus mixing, Gerard Rumintjap (HYFOG Studio) untuk mastering, Rendyka Widya sebagai fotografer foto profil, hingga Moses Sihombing (Gentle Tuesday) yang turut berkontribusi dalam pengerjaan sampul album.
