Long Live the Crowdsurfer!

Search
Close this search box.

The Kick Merayakan Pesta Demokrasi Dengan Pentas Oposisi

Rabu (14/02) The Kick merilis video klip salah satu nomor mereka dalam album “Rangsang” yang berjudul ‘Pentas Oposisi’. Grup musik yang beranggotakan; Jiwe (Vocal), Ammar (Guitar Lead), Arul Boheer (Guitar Rhythm), Adit (Bass), dan Mengky (Drum), merespon pesta demokrasi 2024 dengan menghadirkan alternatif interpretasi ‘Pentas Oposisi’ dalam bentuk audio visual. Keputusan The Kick tersebut dirasa penting mengingat ultimatum “Ooo.. yang berdasi mulai mencuri, ingatlah ini sampai mati!” dalam refrain tersebut terasa urgensinya hari-hari ini.

‘Pentas Oposisi’ ditulis Jiwe dalam rangka merespon isu korupsi yang terjadi di Yogyakarta. Ada 2 narasi dalam ‘Pentas Oposisi’ saat ditulis. Pertama, bahwa isu korupsi terkesan tidak “seksi” menjadi headline berita jika terjadi di luar Ibu Kota Jakarta. Kedua, perayaan diputuskannya salah satu pejabat publik Yogyakarta sebagai terdakwa korupsi, sosok yang juga menjadi public enemy bagi pemuda pinggiran kota baik dalam konteks ruang kreatif, ruang hidup, dan ruang publik anak muda. Dalam momen pesta demokarasi 2024, The Kick menghadirkan alternatif narasi ‘Pentas Oposisi’ dalam video klip mereka. Keresahan yang bersifat lokal diamplifikasi dalam konteks isu sosial politik nasional. Bagaimana sekali lagi, dengan gaya khas pemuda pinggiran kota, The Kick, mengingatkan bagi siapapun pejabat publik bahwa tindakan menyelewengkan kekuasaan mereka akan dibawa sampai mati.

Video klip ini diproduseri oleh Dwimas Panduwinata (Pandv) dan disturadarai oleh Roihan, yang tergabung dalam Monalisart.lab, Production House (PH) rintisan mereka. “Bertepatan pada momentumnya, juga jadi sarana visual yang ekspresif dari lagu ‘Pentas Oposisi’. Bener-bener kita pentaskan. Selain itu, jadi kesempatan kami untuk eksplor lebih jauh bentuk kreatifitas dan bertukar buah pikir atas konsep visual bersama Konter Kalcer dan The Kick.”, ucap Pandv saat ditanya pendapatnya terkait projek video klip ini. “Kenal sama Pandv karena sama-sama nge-rap. Dari situ aku percaya sama Sense of art-nya Pandv, lalu dikenalin sama Roihan yang juga sama kreatifnya. Rasanya kolaborasi antara gerakan kreatif lintas medium ini perlu lebih banyak lagi terjadi. Khususnya di Jogja. Biar ekosistemnya hidup  dan rame aja” jawab Rega Doyosi, manager The Kick sekaligus acting director Konter Kalcer saat ditanya alasan kolaborasi The Kick & Monalisart.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles