Vein of Valor baru saja merilis album terbaru yang berjudul “False Schematic” pada 18 Februari 2023. Album ini merupakan album perdana dari Vein of Valor sejak dibentuk pada 2014. Berisikan 9 lagu di antaranya Abscence, Newborn False Mechanism, Human Eyes, Fishing in Toilet, They Take Our Head Off, Life/Lifeless, D-70, Funtasytori, serta Whispering Temptation, album ini terasa padat, unik, dan sangat tegas untuk didengar.
Band yang digawangi oleh Galih ‘Aih’ (vokalis), Syam (Gitar), Antonio (Gitar), Azah Sastra (Bass), serta Arian (Drum) menumpahkan cerita ke dalam album False Schematic. Album ini terasa lebih ‘personal’ dan dekat dengan apa yang dialami oleh mereka sendiri.
“Album ini sendiri menceritakan tentang pengalaman-pengalaman kehidupan dari semenjak manusia bisa mulai mengingat. Banyak fenomena yang terjadi pada manusia terutama pada fase berkembang di mana sudah mengalami hal-hal yang seharusnya terjadi. Singkatnya mah ada ‘skema’ yang salah,” ujar Galih saat dihubungi secara daring.
False Schematic diproduksi di studio Grey Elephant Record milik Azah Sastra. Penggarapan album ini terbilang cukup lama di mana materi dari album sebetulnya sudah terkumpul pada 2017. Namun karena beberapa hal, materi tersebut kembali masuk proses recording dan mixing yang selesai pada 2022.
“Dari konsep lagu kami merombak dari materi awal yang sudah ada dengan tuning gitar yang berbeda. Warna serta mood yang berbeda coba kami tampilkan dari reproduksi materi pada album ini biar lebih memuaskan,” tambah Azah Sastra.
Jika ditelisik, album yang berada di bawah label Omegawave Asia ini sangat berwarna dan menonjolkan sisi modern dari komposisi lagu. Tak hanya itu, keunikan ada pada riff yang berkarakter high gain namun tone yang dihasilkan tetap terasa jelas dan tegas. Perpaduan beberapa unsur backing track menambah kepadatan lagu-lagu yang ada pada album False Schematic ini. Perpaduan berbagai genre terasa jelas menambah daya tarik tersendiri dalam setiap lagu.
“Soal riff dan lick pada album ini, kami selalu ingin menyuguhkan yang berbeda dan unik. Riff yang dibuat sedikit banyak mengacu pada musik-musik metal medio 2000-an dengan penggunaan nada pentatonis di beberapa lagu. Kami juga menambahkan unsur-unsur industrial sebagai backing track agar menambah warna modern ke dalam album,” pungkas Syam.
Album ini tentunya menjadi tonggak Vein of Valor di dunia musik khususnya musik metal. Berbagai rencana ke depan sudah dicanangkan termasuk membuat video klip dari salah satu lagu di album ini. “Ini bagian dari ‘ibadah’ kami sebagai band. Gak cuma dari sisi musikalitas, kami juga berharap pesan dari lagu kami bisa tersampaikan kepada pendengar,” tambah dari Galih.
Vein of Valor merilis album dalam bentuk digital yang sudah bisa didengarkan di berbagai platform seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music. Vein of Valor juga merilis album dalam bentuk fisik di bawah label Omegawave Asia.