Long Live the Crowdsurfer!

Search
Close this search box.

Setelah Perjalanan Panjang Akhirnya OMPLR Rilis Album Perdana “Babad Tanah Urban”

Grup orkes asal Jakarta, OMPLR akhirnya merilis album perdananya pada 20 Juli 2025. Album ini diberi judul “Babad Tanah Urban” yang berisi 13 lagu. Dalam album ini, OMPLR ingin menegaskan eksistensinya sebagai New Wave Orkes Kanuragan. Album ini dirilis mandiri secara digital di seluruh platform musik digital.

Grup musik yang berdiri pada 2016 lalu ini ingin menyampaikan bahwa dalam album ini bahwa mereka ingin menyampilkan arah baru musik orkes Indonesia. Dalam hal ini, mereka ingin mengungkapkan bahwa musik orkes yang mereka tampilkan adalah musik orkes yang eksploratif dan eksperimental.

Vokalis OMPLR, Dur Khalifah mengungkapkan bahwa Babad Tanah Urban adalah cerita tentang Kota Metropolitan, tempat mereka lahir dan tumbuh. Segala problematika yang ada di Kota Metropolitan di Negara Dunia Ketiga mencoba dirangkum dalam album ini. Album ini berisi semangat untuk bertarung menjalani kerasnya hidup di Belantara Beton Jakarta.

“Babad Tanah Urban adalah rangkuman cerita perseteruan pelik masyarakat kota dengan segala polemik yang akhirnya diadopsi sebagai kebudayaan masyarakat itu sendiri. Album Babad Tanah Urban banyak berbicara tentang bagaimana peristiwa sehari-hari adalah metode membangkitkan kesadaran sederhana, bagi masyarakat urban, bahwa alhamdulilah, puji Tuhan, tubuh dan pikiran kita masih mampu bertarung dengan gagah untuk hidup ini,” ucap Dur.

Dur mengungkapkan bahwa proses rekaman album ini dijalani dengan cukup panjang. Hal tersebut dikarenakan proses eksperimentasi musik OMPLR yang cukup beberlit. Album ini dikerjakan di Doors Music Studio Jakarta Timur dan dioperatori oleh Profesor Kentus Neo Kortex. Untuk mixing dan mastering, album ini digarap oleh Doni dari Embrionic Studio. 

Personil OMPLR dalam mengerjakan album ini adalah Vocal : Dur, Mandolin : Nasir, Gitar : Gepeng, Bass : Pencot, Keyboard: Ayu, Suling & Kendang : Bhaga, dan Perkusi : Aldo.

“Proses album OMPLR cukup berjalan sangat alot yaitu selama kurang lebih 7 tahun, karena memang kita menjadikan musik OMPLR adalah ruang eksperimen dan riset,” ucapnya.

Album Babad Tanah Urban juga nantinya akan dirilis dalam bentuk kaset tape oleh Fikkus Record Berlin Jerman, pada Agustus nanti, serta sedang menunggu beberapa tawaran dari London dan Australia. Mungkin ini adalah peluang awal OMPLR sebagai musisi orkes lokal yang memasuki dan dilirik oleh skena musik internasional.

Dur berharap dalam Babad Tanah Urban mampu memberikan arah baru untuk musik orkes di Indonesia. Album ini, diharapkan mampu memberikan khasanah baru untuk musik orkes yang merupakan musik asli Indonesia. “Menjadi arah baru musik orkes Indonesia, menjadi oase bagi para musafir indie yang haus hiburan di skena musik Indonesia dan dunia,” ujar Dur.

Dalam album ini, OMPLR juga memiliki pernyataan tentang kepedulian terhadap lingkungan khususnya isu yg paling dekat dengan masyarakat urban yaitu limbah dan sampah. Hal tersebut terbukti dengan sikap OM PLR yang selalu memanfaatkan limbah fashion di setiap pertunjukannya. Mereka memanfaatkan limbah-limbah pakaian tersebut sebagai sandangan penampilannya dan artistik pertunjukan.

OMPLR rencananya akan merayakan showcase album Babad Tanah Urban pada tanggal 25 Juli 2025, di 52 Coffe Bar Kuningan. Dalam acara rilis album tersebut, mereka akan dibuka oleh BATDD, Central Side, Blackdig, Hot Mess Morning Club, Medikipless, dan Itsturboturbo. Acara tersebut diorganisasi oleh Kolektif Makmur Djaya & Small Room Soul. Setelah peluncuran album ini, OMPLR berencana akan mengadakan tour album ke beberapa kota dan mengadakan pertunjukan teater musikal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles