Long Live the Crowdsurfer!

Search
Close this search box.

Bilal Indrajaya Persembahkan Debut Album Bertajuk ‘Nelangsa Pasar Turi’

Aksara Records kembali dengan sebuah debut album dari penyanyi  dan penulis lagu asal Jakarta, Bilal Indrajaya. Bertajuk Nelangsa Pasar Turi, ini adalah karya utuh yang khusus dipersembahkan Bilal Indrajaya kepada penggemarnya setelah  sebelumnya familiar dengan “Saujana” yang lebih dulu dirilis sebagai single.

Nelangsa Pasar Turi, tajuk album ini dipilih Bilal untuk menggambarkan sebuah perasaan  khusus yang dialaminya selama berkarier sebagai musisi. Nelangsa Pasar Turi adalah  sebuah jurnal yang berangkat dari momen-momen cerita awal Bilal di awal karirnya. 

Di saat itu pula,  kondisi hidup saya sebagai seorang musisi sedang tidak beruntung, dari masalah finansial,  krisis identitas, dan lainnya. Di waktu-waktu perjalanan ini seperti ada momen magis yang  mengalir, ketika saya merasakan sebuah kesedihan atau nelangsa dalam diri saat itu.  Momen-momen ini saya tangkap dan tuliskan,” ungkapnya.

Ada sembilan lagu dalam album Nelangsa Pasar Turi ini yang menurut Bilal bukanlah hanya  lagu-lagu yang berdiri sendiri, melainkan utuh seperti cukilan-cukilan jurnal yang yang  hendak disampaikan Bilal kepada pendengarnya.

“Ini seperti sebuah cerita perjalanan sehari yang saya rangkum jadi satu, ada banyak fase di  sana. Dari tiba pertama di tujuan dengan high hopes, gegap gempita, menggebu-gebu. Lalu  ada fase dimana ketika harapan itu tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi, timbul denial,  marah dan kesedihan sampai akhirnya ada penerimaan, legowo kemudian di akhir kita  pulang dengan memintal harapan-harapan baru,”jelasnya.

Momen-momen perjalanan, kesedihan dan harapan ini tersirat dan menjadi satu paket  dalam musik, lirik sampai pemilihan kata-kata “Pasar Turi” dan “Juanda”. Kata yang  menggambarkan stasiun dan bandara di Surabaya ini dipilih Bilal karena mewakilkan  bentuk-bentuk kesedihan yang ada dalam album ini.  

“Stasiun, terminal atau bandara menurut saya adalah tempat-tempat yang nelangsa banget,  karena di sanalah ada perjumpaan sekaligus perpisahan,” akunya. 

Hal yang menarik dari album Nelangsa Pasar Turi ini adalah kehadiran dari lima produser  musik yang membantu membidani setiap karya di album ini. Mereka adalah Ilman Ibrahim,  Kurosuke, Lafa Pratomo, LaleIlmanNino dan Vega Antares. Pendekatan banyak produser ini  menurut Bilal berangkat dari keinginan pribadinya akan referensi musik yang kaya di album  ini.

“Nama-nama ini menurut saya kaya akan referensi, dan saya memang butuh banyak referensi  musik untuk album ini. Yang menariknya, mereka semua saya pilih karena masing-masing  terkoneksi dan punya benang merah referensi musik yang sama,” jelasnya. 

Bicara soal referensi, Nelangsa Pasar Turi adalah sebuah kumpulan karya pop yang kental  kaya akan referensi musik populer nan eklektik, dari mulai The Beatles sampai beberapa  karya populer Indonesia 80-an yang memang tengah digeluti Bilal saat penulisan karya-karya  di album ini. Selain produser, Bilal juga menggaet beberapa musisi seperti Christianto Ario,  Ilman Ibrahim, Lafa Pratomo, Chika Olivia, Iga Massardi, Firza Achmar ‘Ade’ Paloh, Vega  Antares, Lale Aditya dan masih banyak lagi.

Michael Christianto Budiman didapuk sebagai fotografer untuk mengabadikan album ini ke  dalam sampul albumnya. Hasil garapan Michael memperlihatkan sosok Bilal dengan  kopernya berlari bergegas menuju stasiun ini dipandang mewakili semua cerita tentang  nelangsa sekaligus harapan yang ingin disampaikan Bilal di album ini. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles