Long Live the Crowdsurfer!

Search
Close this search box.

‘Dark Gate’ Jadi Penanda Era Baru Musik Sunday Sad Story

Seolah ingin menjaga bara tetap menyala, unit metalcore asal Semarang, Sunday Sad Story menunjukkan taji-nya. Berada ditengah geliat musik Indonesia yang makin berwarna, band yang digawangi Oleh Almando Charles (guitar), Anto Constantine (drum), Farchan Galih (bass), dan Antok Owi (vocal) tetap menjaga gaungnya dengan memberi sebuah ‘sesembahan’ dalam bentuk single teranyar berjudul “Dark Gate”. Single yang kental akan aroma drop tune yang rendah ini juga diklaim sebagai pengukuhan formasi anyar mereka.

Masuknya Anto Owi pada lini vocal memberi warna tersendiri pada lagu ini. Melalui “Dark Gate”, nominator AMI Award 2016 ini mempersembahkan metalcore yang lebih berat namun sarat akan sound design yang mewah. Warna vokal khas Anto Owi pun juga semakin memperkuat nuansa ‘gelap’ pada single ini.

Secara lirik, “Dark Gate” sendiri sebenernya adalah sekuel dari lagu sebelumnya yang berjudul “Black Death”. Fase keterpurukan yang dialami sebagian besar personilnya, menjadikan inspirasi utama dari lagu ini. Ditandai dari tragedi pandemi yang mengharuskan mereka survive, hingga kemudian mengharuskan mereka melewati sebuah perjalanan hidup yang diartikan sebagai gerbang kegelapan.

“Pertanyaan di kepala tentang apa yang terjadi setelah melewati gerbang tersebut adalah keresahan yang coba kami tuangkan dalam single kami yang berjudul Dark Gate,” kata Anto Owi.

“Dalam segi lirik dan pesan kami mencoba se-general mungkin mempersilahkan  pendengar menginterpretasikan sendiri maknya lagunya. Karena bagi kami, Dark Gate sendiri juga dapat diartikan sebagai fase kesulitan dalam hidup yang seakan terasa seperti akhir dari segalanya, namun mungkin setelah itu ada hal besar lain dibaliknya,” imbuh Anto.

Perihal mixing dan mastering, Sunday Sad Story mempercayakan Dark Gate di komandoi oleh Adi Oebant di Studioqumusiclabs Semarang, serta bantuan Vyna Lee (MTV VJ) sebagai pronounciation director nya.

Tak hanya sebagai perkenalan personil dan formasi anyar, tapi “Dark Gate” juga soal sebagai gerbang quartet metalcore ini memasuki era baru perkembangan musik yang lebih kompleks.

“Menandai era baru perubahan musik kami dengan adanya para personil baru serta menjaga eksistensi dengan para penggemar musik cadas tanah air,” kata Almando.

Mau tidak mau, nyaman tidak nyaman, musik yang diyakini sebagai bahasa pemersatu harus tetap digaungkan eksistensinya. Bara pun harus tetap menyala, dan ruh-ruh yang lama terlelap dalam sepi harus tetap dihidupi. Pun, “Dark Gate” sudah mulai bisa dinikmati dihampir semua platform pemutar musik online. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles