Long Live the Crowdsurfer!

Search
Close this search box.

Frys Hadirkan Kesejukan Indiepop di Mini Album ‘La Journée’

Kita mungkin tak akan menerka jika sebuah hal menarik bisa saja tersembunyi dari pelupuk mata, jika kita tak tergelitik untuk mengusik apapun itu yang mungkin bisa memikat ataupun biasa saja. Frys adalah kehangatan yang hadir dari sudut kota Padang, Sumatera Barat yang pada 23 Maret 2023, merilis EP perdana bertitel ‘La Journée’ yang artinya lebih ke penanda waktu dimana ada matahari, dalam bahasa Perancis, dan dirilis oleh Anoa Records secara digital.

Frys (pelafalan fruz) sendiri memiliki arti yang berarti ‘beku’ dalam bahasa skandinavia. “Analoginya bisa dikatakan karena sebenernya aku lahir di kota Padang Panjang di Sumatera Barat. Kota yang memang dingin,” kata Kiky Ersya, vokalis dan pendiri Frys.

Didirikan pada 2018, band ini sendiri didirikan dari pertemuan yang tidak disengaja, di Padangonstage, sebuah media lokal yang membahas skena musik Sumatera Barat. Kiky bertemu dengan Dio Fadnil dan Rifki Pasi pun tergelitik untuk menghadirkan sesuatu yang berbeda. ”Selain tidak ada regenerasi, dan didominasi musik keras seperti hardcore, punk, metal dan sejenisnya, kami kepikir kenapa tidak bikin band indiepop,” kata Kiky.

Mereka bertiga membuat musik dari beberapa tulisan milik Kiky sembari menodong beberapa teman di skena Padang dalam proses rekaman. “Saat itu ada Ebill Edison dari Nayanika mengisi untuk Bass, Aldito Arman dari Ocean Trenches mengisi Untuk Lead Gitar, dan untuk recording saat itu kami di bantu Bardi Rachmawan dari Ocean Trenches,” jelasnya lagi.

Namun tak lama setelah itu, proyek musik ini hanya meninggalkan Kiky untuk melanjutkan Frys setelah Dio dan Rifki keluar. Format band berubah menjadi one man band, dan disela kesibukan kerjanya, Kiky memutuskan vakum. Baru pada 2022 setelah pindah ke Jakarta, Kiky menemukan energi baru untuk membangunkan lagi Frys dari tidur sejenaknya. “Formasi terbaru Frys adalah Lingga Rachman (gitar), Vega Mediana (gitar), dan Addil (bass),” kata Kiky yang merasakan kimiawi yang terbangun diantara mereka berempat.

EP La Journee ini sendiri adalah rilisan kedua yang masih dibantu dua personil awal Frys, dan kemudian ‘dijahit’ musiknya oleh Lingga, termasuk untuk proses mixing dan mastering. Berisikan empat lagu dengan single utama berjudul ‘Run’. “Keempat lagu di EP ini sendiri tentang cinta dan hidup, hal-hal yang merinai kehidupan siapapun,” ungkap Kiky.

Berangkat dari skena Padang bukan berarti Frys melupakan akar historis. Menurut Kiky, skena Padang terbuka dengan musik baru meski didominasi oleh musik keras. “Saat ini sudah mulai banyak genre musik yang mulai semarak dan tumbuh di Padang seperti folk, serta indie pop,” ujar Kiky. Dirinya pun menambahkan asa kedepan bagi Frys. “Sederhana saja, ingin bisa tur, dan rilis album penuh,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles