Long Live the Crowdsurfer!

Search
Close this search box.

Gerinx Mendadak, Cerita Cangkang Serigala Akan Pandemi

CANGKANG SERIGALA dibentuk tahun 2006 oleh Ahmad Oka Prasetiya (Oka Wirosatan), Arsita Pinandita (Dito) dan Ikhsan Syahirul (Ican Harem). Aktivitas Cangkang serigala ialah mengkurasi musik metal dan mengotopsi internet secara serampangan.  Mereka mentransformasikan kultur Black Metal yang penuh aroma satanis kedalam konteks konsumsi fashion, musik populer yang dipresentasikan dalam bentuk musik midi karaoke. Fenomena ini bukan bermaksud memparodikan Black Metal tapi lebih mengkonstruksi dan mengeksploitasinya kedalam gelombang baru Black Metal.

Sejak tahun 2013 ketika salah satu personilnya yaitu Ican hijrah guna meniti karir ke pulau dewata, maka ambiugitas Cangkang Serigala yang ditampilkan sebelumnya dengan karaoke black metal justru dikembalikan dengan literatur metal yang mentah, ringan, dan anti klimaks. Dengan format ini Cangkang Serigala hendak menantang para pendengarnya untuk melebur lebih dalam pada repertoar kesunyian yang disuguhkan melalui suara vokal yang berat nan bergelombang dikombinasikan dengan riff gitar dengan distorsi overdrive mix fuzz yang tergopoh-gopoh. Kombinasi komposisi musik ini akhirnya secara sepihak Cangkang serigala kultuskan menjadi genre BARK METAL.

Sejak rilisan terakhirnya “the home front” (2014) yang dipenuhi suara rintihan lolongan dan gonggongan, Cangkang serigala seolah hiatus dan tenggelam dalam skena subkultur yang tak berujung. Maka tepat pada awal tahun 2021 cangkang serigala merilis single ‘Majosae’ sekaligus menandai nuansa baru dalam musiknya. Judul ‘Majosae’ sendiri diambil dari mantra pemanggil burung gagak. Lirik yang juga berbentuk mantra ini ditulis oleh Rudy Wuryoko a.k.a Wirox seorang seniman grafis dan vokalis band eksperimental ‘Belajar Membunuh’.

Burung gagak yang sering kali identik dengan nasib buruk dan kematian berbanding terbalik dengan mantra ‘Majsoae’. Mantra ini justru menjadi simbol harapan bagi umat manusia, atau secara sederhana dapat dipercayai sebagai mantra tolak bala.

Seteleh single ‘Majosae’ dirilis tepat pada pergantian tahun, maka single selanjutnya dengan judul ‘Gerinx Mendadak’ akan dirilis pada jumat legi tgl 15 Januari 2021. Lirik pada lagu ‘Gerinx Mendadak’ ditulis oleh Wirox jauh-jauh hari sebelum pandemic covid-19 namun kejadian dan konteks yang terjadi akhirnya menjadi kenyataan saat ini. ‘Gerinx Mendadak’ menceritakan kisah seoarang yang tiba-tiba sakit secara mendadak lalu akhirnya membuatnya harus beridam diri dalam rumah. Seperti kita ketahui bersama, gerinx yang berarti sakit saat ini telah membentuk dunianya sendiri dan terus akan menjadi misteri umat manusia. Pandemi menghantam dengan tiba-tiba, kegembiraan berubah menjadi kengerian. Kerumunan orang menjadi kejutan yang mengerikan ketika tiba-tiba kita dilanda ‘Gerinx mendadak’. Secara komposisi, lagu ‘Gerinx Mendadak’ kental dengan nuansa yang ganjil, mirip kawin silang antara suara senar yang digenjreng berulang dengan gaya vokal arwah Jim Morisson.

Musik Cangkang Serigala selalu mempunyai patron monoton, tone berulang dengan balutan distorsi sederhana yang menggulung-gulung. Secara musikalitas meskipun Cangkang Serigala tidak sepenuhnya menjadi musik yang gelap, namun Cangkang Serigala merupakan bentuk hibrida dari kerongkongan musik metal.

Single ‘Majosae’ dan ‘Gerinx Mendadak’ dapat didengarkan dalam format video lirik pada kanal youtube: Cangkang Serigala. Dua single tersebut juga akan menjadi bagian utuh dalam format kaset EP ‘Majosae’ yang akan dirilis pada bulan Februari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles