“Pocketwish bukan album terbaik kami.” Ungkap Ubi, sang vokalis. “karena kami tidak berniat berhenti setelah ini “ lanjutnya. Impromptu, kwartet pop alternatif asal kota Yogyakarta yang aktif sejak tahun 2019, merilis album debut mereka pada 27 Januari 2023. Album debut mereka ini merupakan monumen kesungguhan mereka untuk terus menghidupi pilihan mereka bersama dalam bermusik.
Ubi menuturkan bahwa lirik-lirik yang ia tulis dalam materi album merupakan reaksi atas ragam pengalaman yang ia rasakan selama proses ia mencari arti dari peristiwa besar dalam hidupnya. “Seiring bertambahnya usia, aku menemukan bahwa realita yang mendewasakan kita kadang berperan sebagai bilah pisau bermata dua; di satu sisi ia menajamkan kemampuan kita untuk tetap hidup, di lain sisi menumpulkan kemampuan kita untuk menopang mimpi-mimpi yang terasa too good to be true. Pocketwish adalah upaya kami untuk menajamkan kembali sisi pisau yang ditumpulkan itu.”
Dengan optimisme awal untuk menjadikan Agustus sebagai waktu perilisan album, Impromptu harus berbesar hati ketika materi-materi yang telah direkam sejak Februari 2021 hingga Februari 2022 harus mengalami kemunduran waktu rilis. “Kami seharusnya merilis album di Agustus 2022, tapi karena ada beberapa kendala terutama soal penjadwalan proses mixing dan mastering yang long distance, kami harus mencari cara agar timeline kami tetap bisa maksimal untuk memperkenalkan album.” Jelas Resya, bassist Impromptu. “Kami ingin Pocketwish bisa rilis di waktu yang tepat, dan dilepas dengan matang.” Lanjutnya.
Pocketwish sendiri berisi 10 lagu, dua diantaranya telah dirilis menjadi single sebelumnya, yakni Heatwaves dan Bye-bye. Panji mengutarakan bahwa materi-materi yang dikurasi dalam Pocketwish merupakan karya Impromptu yang pancawarna.
“Setiap materi kami buat sesuai dengan apa yang kami rasakan pada saat proses pengkaryaan.” terang Panji. Keberagaman warna dari materi-materi dalam Pocketwish merupakan hasil dari proses penulisan spontan yang masih menjadi cara Impromptu melahirkan karya-karyanya. “Selama ini, kami selalu ke studio untuk jamming dan membuat materi. Kami menyadari bahwa dengan cara itu, setiap personil bisa membebaskan dirinya untuk ikut bagian dalam setiap karya secara jujur dan apa adanya, tanpa paksaan, tanpa dibuat-buat. Spontan dan tanpa banyak rencana, sama seperti nama kami, hahaha” lanjut Satya sembari tertawa.
Seluruh materi yang dirilis dalam album diproduseri oleh Damar Puspito (Niskala) serta telah melalui proses mixing dan mastering oleh Pandu Fathoni (The Adams, Morfem). Keputusan Impromptu untuk melibatkan keduanya turut menambahkan warna tersendiri pada hasil akhir materi. “Mas Damar dan Bang Pandu punya warna yang kuat ketika berkarya. Mereka punya ciri khas yang sulit untuk tidak hadir dalam materi yang mereka pegang. Kami beruntung bisa mengalami proses pengkaryaan bersama mereka dan saya pikir, kenapa tidak mencampurkan ide dan warna keduanya yang dari awal secara karakter juga sudah sangat berbeda… Sepertinya bisa jadi sesuatu yang menarik di album eksperimen kami, hahaha.” ungkap Resya.
Pocketwish adalah kolase kehidupan yang berpusat pada memori dan pemaknaan. “Setiap hari kita mencetak memori, mengolahnya menjadi makna, dan menyimpannya di kantung-kantung kecil. Kami ingin secara spesifik mengangkat isi dari salah satu kantung yang kami sebut “Pocketwish”, kantung mimpi yang mudah dilupakan jika tidak dirawat.” jelas Panji, drummer Impromptu. “Kami ingin pendengar kami meluangkan sepersekian hidup mereka untuk mengingat waktu-waktu di mana mimpi bisa mereka alami secara utuh, naif dan berani. Seperti saat-saat SMA, masa di mana kita bisa menabung mimpi secara bebas, tanpa batas.” tutup Satya, sang gitaris.
Masih dengan formasi yang sama sejak awal, Impromptu berencana tidak hanya melepas album debut mereka secara digital, melainkan juga secara fisik dalam bentuk kaset. “ Kami juga berharap kedepannya bisa merilis beberapa MV dan menjalankan tour ke beberapa kota. Mudah-mudahan juga bisa menutup pertengahan tahun 2023 dengan puncak tour di Jogja dalam bentuk showcase.” terang Resya. Impromptu mempercayakan seluruh aset visual Pocketwish kepada Gunkbudi yang sebelumnya juga telah menciptakan artwork untuk Heatwaves dan Bye-bye. Impromptu sendiri menggaet Langen Srawa Records untuk merilis album debut mereka kali ini.
Perjalanan 3 tahun Impromptu akhirnya membuahkan sebuah album debut yang monumental bagi 4 bocah yang sedang belajar berlari. Lalu, apalagi yang berikutnya dari Impromptu?