Long Live the Crowdsurfer!

Search
Close this search box.

Port Moresby Rilis Single Tentang Perjalanan Panjang Kehidupan

To live is to walk; to walk further and leave some things behind. It is through this journey of life that we learn that loss is an inevitable reality that one must experience. It’s true that life sometimes offer various ruthless circumstances. But few are keep thinking about what will they do next. Indeed, that’s what makes them win. A winner in life.” -Unknown

Port Moresby kali ini melanjutkan merangkai makna reflektif kehidupan melalui proses mengalami dan memahami secara mendalam atas dua karya yang sebelumnya telah dirilis pada tahun 2022: “Random and Repeat” dan “Livin’ in Upside Down”. Bingung dan resah. Itulah dua kata yang bisa merangkum cerita di dalam dua lagu sebelumnya. Berangkat dari sana, Port Moresby meramu respons lanjutan yang membuahkan double single baru di tahun ini: “Ruthless” dan “You Lose I Win”.

Port Moresby kali ini merespon proses perjalanan kehidupan yang bisa jadi sangat panjang jalannya. “Melalui perjalanan inilah kita selalu dihadirkan dengan beragam emosi, pengalaman-pengalaman baru atau pengulangannya, dan orang-orang yang membersamai kita. Bagaimana sikap kita dalam menghadapi persoalan-persoalan itulah yang menentukan ke mana arah perjalanan selanjutnya. Apakah menuju pada keterpurukan, melewati jalur keindahan yang fana atau mengantarkan pada keabadian? Pertanyaan- pertanyaan inilah yang berusaha dieksplorasi pada dua lagu ini. Tentu, dua lagu ini hanyalah perjalanan awal dari apa yang akan mereka hadirkan dalam waktu dekat”. Ungkap Mereka

Secara artwork visual, Port Moresby seperti memberi tanda tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Simbol mata sepertinya mengisyaratkan sebuah pencarian. Pencarian terakhir (the last). Pencarian yang tidak diketahui (the unknown). Meskipun begitu, Port Moresby tidak ingin banyak berbicara mengenai makna visual tersebut. Kesesuaian antara visual dengan lagu pun sepertinya berada pada wilayah yang liminal. Dibilang sudah sesuai juga belum, disebut tidak sesuai pun masih menyimpan emosi yang berkaitan. Lantas apa yang ingin mereka hadirkan? Apa yang masih mereka sembunyikan?

Berbicara mengenai proses kreatifnya, Port Moresby masih dengan semangat do-it-yourself- nya. Perihal lirik, dua lagu kali ini masing-masing ditulis oleh Djoni dan Harits. Lalu untaian kata-kata itu digagahi dengan aransemen khas racikan masing-masing personil: Djoni pada bass, Faraaj pada gitar, Harits pada gitar, dan Vano pada drum. Proses mixing dan mastering juga dilakukan oleh Faraaj. Banyak juga proses pendewasaan yang terjadi selama proses pembuatan lagu hingga rilis ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles