Pada akhir Mei 2020 merupakan titik puncak keruwetan hidup seorang Gandhi, salah satu dari jutaan umat manusia yang terdampak pandemi corona. Kehancuran financial, pembatalan seluruh pekerjaan, hingga kehancuran psikis karena harus mengakhiri hubungan pekerjaan dengan 2 karyawan kesayangannya. Kejadian demi kejadian yang menerpa kehidupan seorang lelaki pecinta Beer ini, justru menjadi pemantik baginya untuk mengambil sebuah gitar kecil dan mulai memetik perlahan. Suatu siang yang terik di teras studionya, tertulislah sekumpul syair berisi harapan dan doa baik. Sembari memetik gitar mungilnya, ia bersenandung merangkai nada dan syair menjadi sebuah harmoni lagu. Seperti biasa, ia merekam melalui ponsel dan dikirimkan ke WhatsApp Group bandnya, saintjimmy. Tanggapan baik langsung diberikan oleh Jeko, Dhana, Graha.
Namun ada usulan untuk sedikit mengubah lirik yang dirasa terlalu resistensius , tendensius, pretensius, kanisius atau apalah itu. Sedikit melembutkan pilihan kata dan makna agar lebih mudah diterima awam adalah opsi yang diambil. Aransemen kasar mulai disusun dipertengahan Juni 2020, lalu saintjimmy mencoba membawakan lagu Goodbye Corona di beberapa kesempatan show streaming sejak Juli hingga September. Perubahan aransemen juga tak terhindarkan setelah dicoba dipanggungkan.
Oktober saintjimmy mendapati aransemen yang tepat, tak butuh waktu lama langsung merekamnya di 2 studio berbeda. Rekaman dilakukan di AbelRecordStudio kecuali Drum yang direkam di RumahTuaRecordStudio. Setelah melalui proses rekaman yang singkat, Lagu Goodbye Corona akan dirilis di seluruh gerai digital streaming pada hari Jumat 4 Desember 2020. Album? saintjimmy sudah merencanakannya untuk rilis di semester awal 2021
