Long Live the Crowdsurfer!

Search
Close this search box.

The Rang-Rangs Rilis Debut Album Bertajuk ‘9 Jahitan’

Tujuh tahun bukanlah waktu yang sebentar, bukanlah juga waktu yang lama; jika rentang waktu tersebut dilalui dengan berbagai kesenangan, pun kesedihan; tergantung bagaimana seorang manusia melalui perjalanan dengan ragam kisah hidupnya.

Tujuh tahun adalah waktu yang diperlukan bagi The Rang-Rangs untuk (akhirnya) merilis 9 Jahitan; album penuh perdana mereka pada 9 September 2023, berselang hampir satu dekade setelah kemunculan EP Fun The Mentals.

Sebelum akhirnya 9 Jahitan dilepas, si kembar Mika & Miko Tobing dan Bagas Raka Farizan sempat memperdengarkan dua single sebagai bagian dari rangkaian; sebut saja “Gelanggang” dan “Bellboy Rock” yang kini ditemani dengan materi-materi baru seperti “Wajahmu Di Jari Tengahku”, “Waktu Makan Siang”, “Sekarang Juga”, ”Kuingin ada di stage”, “Aku Cium Pacarmu”, “Caballero”, hingga “Engkau Dalam Semua Perjalanan” serta versi terbaru dari “Lekas Pulang Johnny” yang mereka rekam ulang.

Jika mesti memberikan sebuah kalimat yang bisa merangkum keseluruhan album; maka “lugas tanpa basa-basi dengan sentuhan kisah personal nan-sentimental” bisa jadi menggambarkan  ekspresi tersebut.

Bagaimana tidak? The Rang-Rangs masih dalam koridor punk rock sompral dengan bagian-bagian sing along bersama penonton di sana-sini, namun kini materi-materinya penuh dengan kisah personal dari para personel yang sebenarnya bisa terdengar lebih cocok jika dimainkan dengan musik pop mendayu minim distorsi dan energi, namun tentu mereka memilih jalan sebaliknya.

Salah satu materi jagoan di dalam album adalah “Engkau Dalam Semua Perjalanan”, sebuah ode dan lantunan doa dari para personel kepada sosok Ibu mereka. Mika yang bertanggung jawab dalam penulisan lirik, berangkat dari momen berpulangnya mendiang ibu sang bassist di tahun 2021 lalu.

“Ini mungkin lagu The Rang-Rangs yang benar-benar gue fokusin, apapun yang gue lakukan bertiga, doa-doa nyokap selalu ada. Enggak pernah berkeluh, itu semua cerita tentang keyakinan dia terhadap anak-anaknya,” terang Mika.

Materi lain pun punya kisahnya tersendiri. Mereka meromantisasi waktu jam makan siang bersama pasangan masing-masing, sebuah rentang waktu yang sangat singkat namun selalu meninggalkan kesan di “Waktu Makan Siang”. Atau simak kisah Miko yang di kesehariannya bekerja penuh waktu sebagai seorang bellboy di hotel bintang lima, sempat menemani tamu-tamu beken mancanegara seperti Raja Salman hingga Slash dalam “Bellboy Rock”. Kepenatan akan aktivitas yang buruk berujung adiksi dikisahkan dalam “Sekarang Juga”. Bahkan sampai membahas sosok idola The Rang-Rangs yaitu Steve Caballero yang begitu menginspirasi mereka di track “Caballero”.

The Rang-Rangs memulai proses produksi dari 9 Jahitan sejak Oktober 2022 hingga Juli 2023, termasuk proses mixing serta mastering. Adalah Pandu Fuzztoni (The Adams, Morfem, Zzuf) yang turut memegang kendali di kursi produser agar sang trio tidak kebablasan bersenang-senang. Perekaman sendiri dilakukan di Starlight Studio oleh Jati Seno serta mastering oleh Khristian Choi.

Satu yang juga pantang terlewat adalah sentuhan Timtimebroy di departemen visual. Jika mengintip lebih detail, salah satu idola sang trio, Morfem terlihat keberadaannya di sampul album.

Setelah dirilis di berbagai layanan streaming, The Rang-Rangs tengah mempersiapkan rangkaian tur pulau Jawa di bulan Oktober mendatang serta format kaset pita yang bekerja sama dengan Greg Mike and Kim Records. “Baru pulau Jawa, momen besar buat The Rang-Rangs bisa tur setelah ngejalanin ini dari 2016,” tutup Mika.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles