Long Live the Crowdsurfer!

Search
Close this search box.

Enamore Selami Beratnya Kehilangan Melalui Single Terbaru Linger

Enamore dibentuk sejak sejak tahun 2017 di kota Batu. Sejauh ini Enamore sudah pernah merilis satu mini album yang diberi judul Such Is Life (2019)), dua single; “Unpleasant Path” dan “Beneath the Last Breath, I Left in Vain” (2021), dan termasuk terlibat kompilasi bertajuk Supersub Vol. 2.

Berhenti sejenak dua tahun, akhirnya tahun 2023 Enamore kembali dan membuka lembaran baru. Pembaharuan terpancar sejak single “Sandikala” dilempar ke publik di mana band yang kini beranggotakan Ezra Adi Nugroho (drum), Andrian Adianto (gitar), Gigih Yanuar Pratama (gitar), Rachmad Adi Cahyo Nugroho (bass), dan Shafa Ashfihany (vokal) memberikan banyak sentuhan warna dan racikan aransemen musik pada struktur lagu mereka.

“Dua single terbaru kami bisa jadi cetak biru bagaimana pondasi musik Enamore sebelum pendengar masuk ke album terbaru akan datang yang sekarang sudah masuk dalam tahap produksi,” ujar Shafa.

Pondasi musik yang dimaksud terdiri dari kemuraman shoegaze, atmosfer post-rock nan megah hingga meleburkannya dengan emosional emotive. Lebih mudahnya pendengar bisa membayangkan musik dari band-band semacam Pianos Become The Teeth dan Envy.

Pasca merilis single bertitel “Sandikala”, unit emotive asal Batu, Enamore, kembali meluncurkan lagu terbarunya yang diberi judul “Linger”. Dua single terbaru – yang rencananya akan hadir di album akan datang – yang telah dirilis ini semacam kisah serial di mana Enamore mencoba mengajak pendengarnya ikut merasakan bagaimana beratnya melalui rasa kehilangan.

“Single terbaru ini semacam lanjutan atas atas apa yang kami utarakan lewat ‘Sandikala’,” tutur Shafa selaku vokalis dan penulis lirik.

Menurut Shafa, lain halnya dengan single sebelumnya di mana mereka mencoba untuk memandang optimis akan sebuah kehilangan, kali ini lewat single “Linger” Enamore justru ingin menyampaikan jika mengikhlaskan dan merelakan sebuah kehilangan tidaklah mudah seperti yang diucapkan atau dibayangkan.

Gambaran rasa sesal akan sebuah kehilangan itu bisa dirasakan lewat salah satu bait lirik yang berbunyi “I won’t lie…, I wanna fly…, to stop the star falls…” 

“kerap kita merasa kuat dan berharap bisa melewati kehilangan dengan baik-baik saja, tapi nyatanya itu tidaklah mudah dan kerap berujung penyesalan.” Lanjut Shafa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles