Long Live the Crowdsurfer!

Search
Close this search box.

Gardenia Duo Asal Banjarnegara Rilis Single Ke-3 In Her Arms

Gardenia adalah proyek musik duo yang terbentuk sejak 2013 di Banjarnegara, Jawa tengah. Digagas oleh Christophorus Adi Prasetyo (guitar) dan Susmia Kendedes Syaefudin (vocal) dan mengkiblat pada musik-musik Eropa klasik. Susmia menjadi vocalist dan penulis lirik yang memiliki selera musik metal Eropa. Dan Adit pada guitar serta arranger, meramu notasi dengan banyak referensi musik. Gardenia terbentuk atas dasar frekuensi dan algoritma musik yang memiliki energi tersendiri pada hati masing-masing manusia.

Sebuah sistem dikatakan memiliki imun yang tinggi, adalah apabila mereka memahami dirinya sendiri, baru kemudian mereka mampu memahami problematika secara bertahap. Beberapa fenomena tersebut kemudian terbentuk secara internal, lalu kita semua merubahnya menjadi sistematis secara radikal dalam membentuk lingkungan (eksternal). Maka, selayaknya manusia lainnya yang hidup dalam suatu lingkungan, Gardenia mencoba untuk memberikan sebuah pengingat melalui ikatan emosional pada single ke-3 berjudul In Her Arms.

In Her Arms merupa menjadi sebuah metodologi pendekatan antara satu sama lain, dalam ikatan yang memiliki diorama tersendiri pada perjalanannya masing-masing.

Representasi In Her Arms tidak hanya disajikan sebagai single ke-3tetapi juga menjadi sebuah mindset, melalui pengingat yang disampaikan oleh Susmia (Vocal) ke dalam sebuah kalimat yang menjelaskan tentang “Tempat ternyaman adalah dirimu sendiri (alam semesta). Tetapi, jika kamu terlena, maka rasa nyaman itu terkadang akan menjerumuskanmu. Berhati-hatilah pada dirimu sendiri. Karena dirimu punya tiga sisi. Yaitu gelap, terang, dan remang-remang. Dirimu bisa jadi obat, bisa jadi masalah, bisa juga bimbang. Intinya, alam semesta tidak selalu baik. Karena alam semesta adalah dirimu.”

Melalui representasi tersebut, “In Her Arms” menjadi materi yang syarat akan potret sebuah perjalanan ke dalam diri sendiri, dan memahami bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam alam semesta tak pernah sama, melainkan akan menjadi bias tersendiri dalam persemayaman yang disebut dengan kebebalan pada diri sendiri.

Ditandai dengan bingkai kupu-kupu, adalah cara bagaimana Gardenia menyampaikan 3 sisi manusia. Jika ditinjau dari perspektif Gardenia, konsolidasi-konsolidasi gelap telah membutakan mata manusia, sehingga menutup sisi-sisi lain yang tak berimbang dan tak kunjung selesai berdamai dengan diri sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles