Long Live the Crowdsurfer!

Search
Close this search box.

Penanda Kembali Dari Hiatus, Gutswell Rilis Mini Album ‘To Develop a Heart’

Gutswell sebuah band emogaze asal Pasuruan yang terbentuk sejak 2016 dan sempat mengalami hiatus lama sampai akhirnya memutuskan untuk merilis EP To Develop a Heart pada 24 Juli 2023 ini. Gutswell adalah grup musik emogaze kelahiran Kota Pasuruan, Jawa Timur. Gutswell menawarkan warna musik yang di pengaruhi band-band seperti Whirr, The Depreciation Guild, Deafcult, Teenage Wrist, DIIV. Gutswell menawarkan vokal yang dibalut reverb tebal, gitar yang tetap bersalut reverb namun masih mengandung treble tajam. Kesemuanya diikuti oleh irama rancak drum yang khas emogaze.

Nama Gutswell sendiri ditemukan pada saat Awan dan Alm. Dicky melakukan perjalanan ke Kota Malang pada sore hari, kemudian sebuah motor menyalip perlahan dengan membawa tumpukan kardus di belakangnya bertuliskan Fraiswell yang ternyata itu adalah merk minyak goreng. Terinspirasi dengan pelafalan nama seperti Fraiswell, maka secara spontan terucaplah Gutswell. Tanpa berpikir panjang dan tanpa mencari-cari apa filosofinya mereka sepakat dengan nama itu sebagai nama band mereka.

Digagas oleh Awan dan Alm. Dicky di mana mereka berdua awalnya tergabung dalam band Abnormal Streetrockers Unity, Gutswell akhirnya mengajak Dika. Dika adalah seorang teman kampus Alm. Dicky yang diajak untuk memperkuat proyek Gutswell dengan konsep trio shoegaze minimalis dengan pendekatan emo berdasarkan latar belakang selera musik yang hampir sama. Pada fase ini Gutswell juga sudah membuat materi lagu sendiri namun belum direkam dan langsung mereka bawakan secara live untuk panggung pertamanya di acara Noisemore ke 4 pada 12 Oktober 2016 berlokasi di Orgi Studio Kota Pasuruan. Sayangnya Gutswell mengalami hiatus yang cukup lama. Bahkan saat itu Dika dan Alm. Dicky sempat membentuk band bernama Inidia pada masa-masa Gutswell hiatus, Hingga akhirnya pada awal tahun 2022 Dika mengajak Awan untuk mengaktifkan kembali proyek Gutswell setelah 3 Bulan kepergian Alm. Dicky dengan menambah 2 personil baru yaitu Edo (Ex-Bipang) mengisi posisi Gitar dan Maulid (Cactus Enemy) berada di posisi Drum. 

Bersamaan dengan hiatus itu pula, ternyata para personil Gutswell yang tersisa lupa pada nada  materi lagu pertama Gutswell yang belum sempat ada judul tersebut. Penyebabnya adalah karena materi tersebut belum sempat direkam dan yang hanya diingat adalah samar-samar nada-nada instrumen yang mereka raba dari ingatan mereka. Akhirnya lagu tersebut diadopsi ke dalam materi-materi terbaru yang masuk dalam EP “To Develop a Heart”.

Untuk tema besarnya, Gutswell terinspirasi oleh proses developing atau cuci roll film dalam fotografi. Gutswell mendeskripsikan bahwa sebuah hati dan cara pandang terhadap hidup itu lahir dari proses developing yang melibatkan memori-memori dan trauma yang ditata sedemikian rupa.

“Judul To Develop a Heart ini terinspirasi cara kerja cuci roll film mas. Foto-foto yang berisi kenangan kejadian dan lain–lain itu baru bisa nampak kalau di proses develop atau cuci roll film. Nah lek To Develop a Heart ini kayak sedang menampakkan atau menata memori-memori lewat lagu. Makanya pemilihan judul juga berbau-berbau kamera.” Ujar Awan sang Gitaris sekaligus Vokalis menjelaskan EP mereka

Lebih jauh lagi tentang tema EP To Develop a Heart, sebenarnya proses developing ini merupakan perumpamaan dari reka ulang ingatan mulai hal atau objek secara mendetail sampai kronologi kejadian atau momen demi momen. Gutswell mencoba untuk menggambarkan kejadian seperti terakhir kali momen itu dilakukan atau sisa-sisa cuplikan yang paling membekas. Layaknya trauma atau ingatan yang sangat kuat sehingga itu mempengaruhi cara melihat hal-hal yang dilakukan di waktu sekarang. Judul-judul lagu dalam EP “To Develop a Heart” yang terinspirasi istilah-istilah fotografi antara lain seperti track Broken Lens, Slow Shutter, Grain dan Vignette.

Untuk penggarapan EP To Develop a Heart, Gutswell menggunakan 3 lokasi rekaman yaitu Df3z Studio untuk merekam vokal & drum, Braz Studio untuk merekam gitar & bass, serta rumah  Wahyu Kurniawan untuk merekam gitar. Diproduseri oleh Gutswell sendiri, seluruh lagu digubah oleh Awan Pamungkas dan liriknya ditulis oleh Andhika “Dhika” Octa Prasetyo. Engineer rekaman serta mixing-mastering ditangani oleh Wahyu Kurniawan semua.

Mengenai rencana ke depan setelah rilis EP, Gutswell mengaku masih belum ada rencana besar seperti tour atau produksi video klip. Penampilan langsung masih dirasa menjadi opsi utama untuk melancarkan aktivitas selanjutnya.

“Ada rencana bikin showcase sama arek Shrine sih cuma masih sekedar rencana. Video lirik masih merupakan opsi yang memungkinkan daripada video klip.” Awan membeberkan langkah Gutswell selanjutnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles